Maryono kembali terpilih sebagai Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Pemegang Saham mengukuhkan posisi Maryono dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (17/3).
Terpilihnya Maryono seiring dengan kinerja positif bank pelat merah tersebut. Tahun lalu, laba bersih BTN tercatat mencapai Rp 2,6 triliun atau naik 41,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Perolehan laba tersebut ditopang pertumbuhan kredit yang melesat 18,34 persen menjadi Rp 164,4 triliun.
Meski posisi dirut tidak berubah, terjadi perombakan di jajaran direktur. Pemegang saham memberhentikan Mansyur S. Nasution, Sulis Usdoko, dan Catur Budi Harto. Ketiganya digantikan oleh Nixon L. Napitupulu, Budi Satria, dan R. Mahelan Prabantarikso.
“Catur Budi Harto diberhentikan seiring dengan yang bersangkutan diangkat menjadi Direktur Bank Negara Indonesia (BNI),” kata Maryon. (Baca juga: Nahkoda Baru BRI dan Pertamina)
Pemegang saham juga menambah satu komisaris independen yaitu Garuda Wiko. Ia melengkapi jajaran komisaris yang terdiri dari I Wayan Agus Mertayasa, Lucky Fathul Aziz, Kamaruddin Sjam, Arie Coenardi, Sumiyati, Maurin Sitorus, dan Iman Sugema.
“Garuda Wiko ahli hukum untuk memberikan suatu wawasan yang lebih luas tentang permasalahan hukum,” kata Maryono.
Dalam RUPST, juga ditetapkan pembagian dividen sebesar 20 persen dari laba bersih atau sebanyak Rp 523,8 miliar. Sedangkan sisanya, sekitar Rp 2,1 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan untuk pengembangan bisnis. (Baca juga: Pemerintah Kantongi Rp 2,38 Triliun dari Dividen BNI)