Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar perusahaan dan pengusaha yang pembayaran pajaknya belum beres untuk mengikuti program pengampunan pajak (tax amnesty). Dengan begitu pengusaha bisa lebih tenang menjalankan usahanya.
Pemerintah mengaku telah memiliki data daftar nama-nama pengusaha yang menyimpan dananya di luar negeri dan tidak melaporkannya kepada negara. Selain itu, mulai 2018 akan berlaku pertukaran data informasi perbankan (Automatic Exchange of Information/AEoI). Dengan begitu wajib pajak akan sulit menghindari pajak dengan menyembunyikan hartanya.
(Baca: Sri Mulyani Sindir Pengusaha Tambang Pengemplang Pajak)
Kalla pun mengancam para pengusaha yang selama ini menghindar dan tidak membayarkan kewajiban pajak akan ditindak secara hukum. "Kalau tidak (ikut tax amnesty) ya kami ungkit, tangkap. Lemas anda," ujarnya. Dia mengungkapkan hal ini dalam acara pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE - BSD City, Serpong, Kamis (11/8).
Program ini sangat penting sebagai upaya pemerintah mewujudkan ketaatan dalam pembayaran pajak. Kalla juga mengatakan apabila program ini berjalan baik maka tidak ada lagi orang yang membeli mobil dengan nama orang lain hanya sekedar untuk menghindari pajak.
"Jadi orang tidak lagi membeli mobil atas nama supirnya atau anaknya. Ini pesan yang penting untuk kita semua," kata Kalla. (Baca: APBN yang Tak Kredibel dan Pesimisme Tax Amnesty)
Keseriusan pemerintah untuk mensukseskan program pengampunan pajak ini sangat terlihat jelas. Bukan hanya menjadi tugas Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengajak para pengusaha ikut dalam program ini.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan turun langsung untuk mensosialisasikan program pengampunan pajak. Hingga saat ini sudah ada beberapa kota yang dia kunjungi dan mengajak para pengusaha ikut serta dalam program ini, diantaranya Jakarta, Medan, Bandung, dan Semarang.
(Baca: “Kawal” Tax Amnesty, Jenderal Tito Keluarkan Tiga Instruksi)
Rencananya Jokowi juga akan datang ke Singapura untuk sosialisasi tax amnesty kepada wajib pajak Indonesia yang berada di negara tersebut. “Saya akan datang sendiri. Saya ingin memberikan kesan pemerintah serius, kami all out untuk amnesti pajak,” kata Jokowi
Dia memperingatkan Direktorat Jenderal Pajak untuk lebih serius bekerja mengumpulkan penerimaan dari sektor pajak. Terutama secara maksimal memanfaatkan program tax amnesty. Jika pelaksana petugas pajak tidak siap, Jokowi mengancam akan turun langsung melaksanakan pekerjaan mereka.
“Pelaksana di lapangan kalau tidak siap, lepas ke kami. Sekali lagi, pro aktif, jemput bola dan jangan malah menakut-nakuti,” ujarnya. (Baca: Cegah Pemerasan, Jokowi Sebar Nomor Pengaduan Amnesti Pajak)