Sri Mulyani Masuk Kabinet, Bursa Saham dan Rupiah Menguat

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Yura Syahrul
27/7/2016, 12.54 WIB

Para pelaku di pasar modal dan pasar keuangan merespons positif pengumuman perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja jilid II oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (27/7) siang ini. Terutama penunjukan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Indeks harga saham gabungan (IHSG) melonjak sementara mata uang rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan sesi pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG berada di level 5.278 atau naik 1,03 persen dibandingkan akhir perdagangan kemarin. Bahkan, pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat menembus level 5.300.

Kenaikan IHSG di tengah bervariasinya arah indeks bursa saham di kawasan Asia Pasifik pada Rabu ini. Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong malah turun 0,3 persen, sedangkan indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo, Jepang, naik 2,1 persen. Adapun indeks MSCI Asia Pasifik, yang mencerminkan indeks bursa saham utama di kawasan ini, naik tipis 0,3 persen.

Para pelaku di pasar keuangan juga merespons positif perombakan kabinet jilid II tersebut. Hingga pukul 12.00 WIB, Rabu siang ini, rupiah di pasar spot berada di level 13.115 per dolar AS atau menguat 0,5 persen dibandingkan hari kemarin. Bahkan, mata uang Indonesia sempat menyentuh level 13.107 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan para pelaku pasar memang sudha mendengar kabar dan berspekulasi sejak pagi hari mengenai masuknya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. ?Itu membuat saham perbankan bergerak naik lumayan banyak di tengah kinerja yang tidak terlalu bagus,? katanya kepada Katadata.

(Baca: Reshuffle Rabu Siang Ini, Sri Mulyani Bakal Masuk Kabinet)

Menurut Satrio, pelaku pasar menaruh harapan besar kepada Direktur Pelaksana Bank Dunia ini bakal mampu mengawal program-program Jokowi di bidang ekonomi. ?Istilahnya dengan target tinggi yang dicanangkan Jokowi, pasar berharap Sri Mulyani menjadi Menkeu sehingga target itu bisa visible. Seperti target tax amnesty (pengampunan pajak) bisa lebih sukses.?

Kepala Riset Bahana Securities Harry Su juga menyebut, pelaku pasar merespons positif penunjukan Sri Mulyani.

?Sangat positif, lihat saja indeksnya (IHSG) naik kencang,? katanya.

Ia menjelaskan, pelaku pasar menaruh keyakinan kepada Sri Mulyani karena sudah terbukti bersih dan profesional saat mengemban jabatan yang sama di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jadi, Harry optimistis kebijakan fiskal akan lebih bagus di tangan Sri Mulyani. ?Reformasi pajak akan menjadi baik.?

Presiden memang telah mengumumkan perombakan kabinet jilid II di Istana Merdeka, Jakarta, sekitar pukul 11.00 WIB. Sebanyak 12 pos menteri dirombak, termasuk pergantian Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ada yang sekadar bergeser posisi, namun ada pula beberapa wajah baru.

(Baca: Sri Mulyani Memuji Dua Kebijakan Pemerintahan Jokowi)

Wajah-wajah baru itu adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Desa Eko Putro Sandjojo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Archandra Tahar, dan Menteri PAN-RB Asman Abnur.

Sedangkan yang posisinya bergeser adalah Menko Polhukam Luhut Panjaitan menjadi Menko Kemaritiman, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil menjadi Menteri Agraria. Adapun Menteri Perdagangan Thomas Lembong menjadi Kepala BKPM.