Putin: Panama Papers Upaya Mengganggu Stabilitas Rusia

KATADATA
Panama Papers
9/4/2016, 11.00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan pernyataan pertamanya mengenai informasi yang dibeberkan dalam Panama Papers. Menurutnya, publikasi tersebut merupakan upaya merusak stabilitas Rusia. Apalagi dia menilai tidak ada bukti korupsi dalam berkas-berkas tersebut.

Pada suatu forum media di kota asalnya, St. Petersburg, Putin menyatakan namanya tidak ditemukan dalam 11,5 juta dokumen tersebut. Ia mengatakan para wartawan malah mencari-cari kesalahan pada teman dan kenalannya.

Ia menuturkan, artikel-artikel yang dibuat oleh puluhan kantor berita di seluruh dunia merupakan upaya lain untuk mengganggu pemerintah Negeri Beruang Merah itu. Pernyataan ini dilansir dua kantor berita Rusia: Interfax dan Tass. “Para wartawan mengetahui produk informasi yang sesungguhnya,” kata Putin seperti dikutip The Guardian, Kamis waktu setempat, 7 April 2016. “Mereka meneliti bahan-bahan offshore ini. Nama saya tidak ada di sana, tapi mereka tidak mengungkapkannya.”

Seperti diberitakan sebelumnya, organisasi wartawan investigasi global (ICIJ) merilis dokumen bertajuk Panama Papers secara serentak di seluruh dunia mulai Senin awal pekan ini. Data yang bersumber dari bocoran data Mossack Fonseca ini menyangkut 11,5 juta dokumen daftar klien Fonseca dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang diduga sebagai upaya untuk menyembunyikan harta dari endusan aparat pajak di negara masing-masing.

Sejumlah nama politisi, bintang olahraga, dan selebriti yang menyimpan uang mereka di berbagai perusahaan cangkang di luar negeri tercatat dalam dokumen tersebut. Tercatat, dokumen Panama Papers masuk dalam file sebesar 2,6 terabyte (TB). Perinciannya, ada 4,8 juta e-mail, 3 juta database, 2,1 juta dokumen PDF, 1,1 juta foto, 320 ribu dokumen teks, dan 2.000-an file lainnya. (Baca: 6.000 Orang Indonesia Simpan Uangnya di Satu Negara).

Menurut sejumlah media yang merilis dokumen Panama Papers, rekan-rekan Putin memakai berbagai struktur perusahaan cangkang untuk memindahkan sejumlah besar uang di seluruh dunia. Presiden Putin pun bercerita. Seorang teman lamanya, pemain cello Sergei Roldugin, yang menurut Panama Papers terlibat transaksi offshore senilai US$ 2 miliar, tidak melakukan kesalahan. Ia malah bangga atas Roldugin, yang disapa “Sergei Pavlovich”, karena telah menyisihkan uang pribadinya untuk berbagai kegiatan kebudayaan di Rusia.

Putin menyebut Roldugin mengeluarkan hampir semua uangnya untuk membeli alat-alat musik dari luar negeri dan membawanya ke Rusia, seperti yang dilaporkan Tass. Ia menganggap Panama Papers merupakan kisah rancangan pemerintah Amerika Serikat dan agen mata-mata. Presiden Rusia ini menyinggung kicauan pendiri WikiLeaks, Julian Assange di Twitter. Assange mengatakan bahwa Organised Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), salah satu dari seratus kantor media, terlibat dalam investigasi selama setahun ini.

Putin pun menuturkan, “WikiLeaks telah menunjukkan kepada kita bahwa para pejabat dan organisasi di Amerika Serikat ada di belakang ini.” Ia menyebut sudah orang-orang yang memesan Panama Papers. (Baca: Unit Khusus Pajak Telisik Ribuan Nama WNI dalam Panama Papers)

Kantor berita yang menjadi rekan OCCRP di Rusia merupakan surat kabar liberal, Novaya Gazeta. Pada Kamis, 7 April 2016, seorang anggota ruang publik Rusia meminta kantor pajak federal menginvestigasi munculnya Panama Papers. Ketua Komite Ruang Publik Rusia, Artyom Kiryanov menyebut Novaya Gazeta menerima pendanaan asing melalui OCCRP. Kepada Tass, ia menganggap hal ini memunculkan kecurigaan adanya bias terhadap suatu hal.

Meski demikian, pendiri OCCRP Drew Sullivan mengatakan kepada The Guardian bahwa lembaga tersebut tidak pernah memberi uang sepeser pun kepada Novaya Gazeta. Menurut Sullivan, kantor berita liberal tersebut bahkan tidak mengambilnya jika OCCRP memberi tawaran. Senada dengan OCCRP, Novaya Gazeta mengatakan tidak menerima uang dari OCCRP.

Tapi di sisi lain, keberuntungan Roldugin mungkin membuatnya mampu membeli banyak cello. Melalui kepemilikan secara rahasia dalam agensi periklaman terbesar di Rusia, Video International, Roldugin sendiri menghasilkan £ 6,5 juta dalam satu tahun dan mempunyai uang tunai £ 19 juta. Menurut dokumen Panama Papers, ini hanya salah satu investasi yang disebut-sebut dimiliki Roldugin.

panama papers (Katadata)
Panama Papers Guncang Dunia (Katadata)

Roldugin bertemu dengan Putin pertama kali pada 1977. Ia merupakan wali baptis putri tertua Putin, Masha. Kepada New York Times, Roldugin menyampaikan ia hanyalah seorang musisi sederhana, bukan pengusaha, yang cuma mempunyai sebuah rumah dan mobil. (Ekonografik: Panama Papers Guncang Dunia)

Namun Panama Papers menunjukkan aliran dana sebesar US$ 2 miliar dari bank milik negara Rusia kepada perusahaan-perusahaan cangkang yang terhubung dengan Roldugin, termasuk suatu firma di British Virgin Islands yang bernama Sandalwood Continental Ltd. Uang tersebut kembali ke Rusia. Sebanyak US$ 11,4 juta, mengalir ke sebuah tempat peristirahatan para peseluncur di luar St. Petersburg, yang dinamai Igora. Pada 2013, putri bungsu Putin, Katerina menikah di sana. Seorang manajer Bank Rossiya di St. Petersburg menjalankan perusahaan-perusahaan cangkang Roldugin.

Amerika Serikat telah merancang suatu “bank kroni” untuk Bank Rossiya, yang dipakai para pejabat pemerintah Rusia. Ada tudingan bahwa bos bank tersebut, Yuri Kovalchuk - teman Putin lainnya - sebenarnya adalah “bankir pribadi Putin”. Juru bicara presiden, Dmitry Peskov sebelumnya telah menganggap temuan Panama Papers sebagai “Putinophobia” yang dibuat untuk merusak stabilisasi Rusia.