Disuntik Modal, Bank Mandiri Berpeluang Jadi Holding

KATADATA | Arief Kamaludin
Suntikan dana PMN dari pemerintah membuat peluang Bank Mandiri menjadi induk bagi bank-bank BUMN semakin kuat.
30/1/2015, 16.22 WIB

KATADATA ? Peluang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi perusahaan induk (holding company) bagi bank-bank pelat merah makin besar. Ini seiring rencana pemerintah memberikan suntikan modal sebesar Rp 5,6 triliun. 

Analis BNI Securities Thendra Crisnanda mengatakan, pemberian penyertaan modal negara (PMN) yang dilakukan melalui mekanisme rights issue atau penerbitan saham baru senilai Rp 9,3 triliun tersebut bakal memperkuat modal Bank Mandiri.

Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri yang saat ini sebesar 16 persen berpotensi naik menjadi 17 persen.

?Probabilitas Bank Mandiri menjadi holding semakin besar,? katanya saat dihubungi Katadata, Jumat (30/1). (Baca: Inilah 35 Perusahaan yang Diusulkan Mendapat PMN Tahun Ini)

Wacana konsolidasi perbankan badan usaha milik negara (BUMN) kembali mencuat setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan Master Plan Jasa keuangan Indonesia (MPJKI). Master plan tersebut rencananya akan terbit pada pertengahan tahun ini. OJK menginginkan adanya konsolidasi perbankan BUMN guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Menurut Thendra, proses konsolidasi di antara bank BUMN akan sulit dilakukan. Misalnya, Bank Mandiri tidak gampang untuk mengakuisisi Bank Negara Indonesia (BNI), meski memiliki lini bisnis yang sama. Pemerintah mesti mempertimbangkan apakah akan ada nilai tambah ketika kedua bank itu digabung.

?Merger kan satu tambah satu harus jadi empat atau lima dan seterusnya. Kalau cuma jadi dua, untuk apa? Ditakutkan, yang (diniatkan untuk) penguatan, malah penuruna seperti merger CIMB (antara Bank Niaga dan Lippo Bank)juga hasilnya tidak sebagus yang diperkirakan,? ujarnya.

Rencana ini, kembali disampaikan OJK ketika tahun lalu gagal untuk dilaksanakan. Ketua OJK Muliaman D. Hadad menyebutkan roadmap konsolidasi bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diperkirakan akan selesai pada Juni-Juli 2015.

Reporter: Desy Setyowati