Perkuat Likuiditas, MTF akan Rilis Obligasi sebesar Rp 1 Triliun

ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH
Ilustrasi, pameran mobil yang diikuti oleh PT Mandiri Tunas Finance (MTF). Guna memperkuat likuiditas hingga akhir tahun, MTF berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun pada Agustus 2020 mendatang.
27/4/2020, 16.55 WIB

Obligasi masih menjadi instrumen yang dipilih oleh perusahaan pembiayaan atau multifinance untuk memperkuat likuiditas. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) misalnya, akan menerbitkan obligasi untuk menjaga likuiditas.

Direktur Keuangan MTF Armendra menjelaskan, perusahaan akan menerbitkan obligasi dengan skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) V dengan target penerbitan Rp 1 triliun. MTF sendiri masih memiliki plafon penerbitan obligasi sebanyak Rp 5 triliun selama lima tahun mendatang.

Penerbitan obligasi rencananya akan dilakukan awal kuartal III 2020 atau Agustus 2020. Sebelumnya, MTF berencana merilis obligasi tersebut pada Juni 2020, namun mengingat situasi saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan relaksasi hingga Agustus 2020.

“Karena ada proses yang harus dilalui, tidak seperti biasanya,” kata Armendra kepada Katadata.co.id, Senin (27/4).

Penguatan likuiditas saat ini memang menjadi fokus perhatian utama MTF, sebab adanya pandemi virus corona (Covid-19) diperkirakan membuat kinerja penyaluran pembiayaan turun tajam. Selain itu, rasio non performing loan (NPL) juga diperkirakan akan naik.

Karena situasi yang kurang mendukung daat ini, MTF memutuskan untuk mengurangi ekspansi bisnis dan melakukan efisiensi operasional. Dampaknya, MTF akan merevisi target penyaluran pembiayaan tahun ini.

(Baca: MTF Beri Keringanan Pembayaran Angsuran untuk Debitur Terdampak Corona)

"Revisi jelas ada, kemungkinan target pembiayaan akan turun lebih dari 50%. Sekarang kami fokus dulu menjaga likuiditas, dengan penghematan dan melaksanakan rencana kerja dengan biaya seoptimal mungkin," ujarnya.

Penguatan likuiditas hingga akhir tahun juga menjadi krusial, karena menjelang pertengahan tahun ini MTF dihadapkan dengan dua tantangan, yakni adanya restrukturisasi pembiayaan dan utang jatuh tempo obligasi.

Adanya restrukturisasi pembiayaan ikut memperngaruhi likuiditas, sebab hingga saat ini ada 20.000 debitur terdampak pandemi Covid-19 yang mengajukan restrukturisasi dengan nilai total mencapai Rp 5 triliun. Meski demikian, bukan berarti seluruhnya disetujui, karena MTF masih melakukan proses verifikasi sesuai dengan ketentuan OJK.

Sementara, dari segi utang jatuh tempo MTF memiliki utang obligasi jatuh tempo pada Juni 2020 sebesar Rp 610 miliar, yang berasal dari penerbitan obligasi BKL III Tahap II yang dirilis 2017 silam.

Selain itu, akhir tahun nanti MTF juga dihadapkan dengan utang obligasi jatuh sebesar Rp 100 miliar dari penerbitan obligasi BKLJ Tahap I tahun 2015 silam. Obligasi ini akan jatuh tempo Desember 2020.

Untuk utang obligasi yang akan jatuh tempo Juni 2020, MTF memastikan akan melunasinya dengan kas internal. Armendra memastikan, ketersediaan kas MTF saat ini cukup kuat untuk membayar utang obligasi maupun kewajiban lainnya.

(Baca: Nasabah Multifinance Minta Jadwal Ulang Utang karena Imbas Corona)

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah