Mandiri Manajemen Investasi Gandeng Jasa Marga Rilis KIK-EBA

ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Ilustrasi, ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Mandiri Manajemen Investasi menggandeng Jasa Marga merilis KIK-EBA dengan underlying asset JORR Cilincing-Cikunir.
11/6/2020, 11.14 WIB

PT Mandiri Manajemen Investasi bersiap merilis sejumlah produk reksa dana, meski kondisi ekonomi masih dalam suasana pandemi virus corona atau Covid-19. Salah satu produk yang siap dirilis adalah, kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA), dengan menggandeng PT Jasa Marga Tbk.

Direktur Sales Mandiri Manajemen investasi Endang Astharanti mengatakan, perseroan telah menggandeng PT Jasa Marga Tbk untuk merilis KIK-EBA Syariah. Targetnya, produk ini akan meluncur pada semester II 2020.

"KIK-EBA Syariah Jasa Marga ini akan menggunakan ruas tol JORR Cilincing-Cikunir sebagai underlying asset," kata Endang, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (10/6).

Selain itu, perseroan akan meluncurkan beberapa produk reksa dana penyertaan terproteksi (RDT). Rilis beberapa RDT ini untuk menggantikan sejumlah produk RDT yang akan jatuh tempo tahun ini, yang nilainya mencapai Rp 4 triliun.

“Sejauh ini kita sudah replace Rp1,2 triliun dan masih mencari sekitar Rp2 triliun lagi,” kata Endang, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (10/6).

Tak hanya itu, Mandiri Manajemen Investasi juga berniat meluncurkan daftar investasi real estate (DIRE). Namun, prosesnya masih dalam penjajakan.

Untuk reksa dana terbuka, perseroan mempertimbangkan merilis produk reksa dana pasar uang atau reksa dana pendapatan tetap berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS). Meski demikian, reksa dana ini masih rencana sembari terus mengamati dan mempelajari pola perilaku investasi masyarakat saat ini.

(Baca: Strategi KoinWorks Kelola Dana Menganggur dengan Gandeng Mandiri)

Di penghujung semester I 2020, Mandiri Manajemen Investasi sudah menggandeng perusahaan teknologi finansial atau financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending, KoinWorks.

Kerja sama ini berbentuk pengalihan dana mengendap KoinWorks pada reksa dana Mandiri Manajemen Investasi. Produk yang dipilih adalah, reksa dana pasar uang, yakni Mandiri Investas Pasar Uang 2 atau MIPU-2. Reksa dana ini memiliki strategi alokasi dana investor 100% di pasar uang.

Pada platform KoinWorks telah dibuat fitur otomatisasi, yang mengalirkan dana mengendap langsung ke MIPU-2. Apabila lender hendak melakukan pendanaan, dana dapat langsung digunakan tanpa perlu mencairkan reksa dana terlebih dahulu. Kepemilikan unit reksa dana secara otomatis akan berkurang, sesuai dengan jumlah pendanaan yang dilakukan.

Performa MIPU-2 sendiri tergolong cukup bagus, dengan imbal hasil sejak awal tahun hingga 10 Juni 2020 sebesar 1,89%. Sementara, selama setahun terakhir reksa dana ini membukukan return 4,58%. Adapun, sejak peluncurannya 15 Maret 2018 silam hingga 10 Juni 2020, MIPU-2 mencatat return 12,38%.

Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi Alvin Pattisahusiwa mengatakan kolaborasinya dengan fintech lending akan memperluas segmen ritel perseroan.

“Ini optimalisasi dana dari P2P untuk jadi dana kas jangka pendek,” kata Alvin.

Per Mei 2020, dana kelolaan atau asset under management (AUM) MIPU 2 tercatat sebesar Rp 51 miliar. Mandiri Manajemen Investasi menargetkan, dana kelolaan MIPU-2 bisa mencapai Rp 200 miliar tahun ini.

(Baca: Nasabah Baru Mandiri Sekuritas Meningkat di Masa Pandemi)

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah