Viral Koin Kelapa Sawit Dijual Mahal, Ini Sejarah dan Bahan Pembuatnya

Tangkapan layar Museum Bank Indonesia
Koin Kelapa Sawit
Penulis: Pingit Aria
19/6/2020, 13.29 WIB

Uang logam pecahan Rp 1.000 berlambang kelapa sawit menjadi sorotan karena harga jualnya yang tinggi. Unggahan berupa tangkapan layar situs jual beli online yang menunjukkan koin kelapa sawit dijual dengan harga belasan hingga ratusan juta rupiah itu pun sempat viral.

Jual beli uang sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Selama ini, uang kartal diperdagangkan untuk berbagai kepentingan, seperti koleksi. Seperti perangko, harga uang pun bisa melonjak jauh di atas nilai nominalnya.

"Banyak orang yang cari untuk koleksi atau sebagai bahan mahar," ujar penjual uang koin di marketplace Shopee dengan akun @annasfadloli.

Annas sendiri menjual uang koin kelapa sawit yang sudah dibersihkan dibanderol dengan harga Rp 3.600 per keping. Dengan harga tersebut, ia setidaknya sudah ada 2.400 keping koin yang terjual dan masih memiliki stok sekitar 101 keping.

Menurutnya, uang koin kelapa sawit yang mendadak viral karena harganya tinggi tersebut tak masuk akal. "Kalau orang tahu, harga pasarannya sebenarnya ya cuma Rp2.000 sampai Rp3.000 saja," katanya.

(Baca: Sri Mulyani Pangkas Lagi Proyeksi Ekonomi Kuartal II jadi Minus 3,8%)

Hal senada dinyatakan oleh kolektor uang lama, Nazym Otie Kusardi. Menurutnya, penjual uang logam itu memasang harga hingga jutaan rupiah itu sekadar iseng.

Kemungkinan lain, ada spekulan yang berniat mengerek harga. "Mungkin ada orang yang ingin harganya naik, maka itu dengan sengaja diviralkan di media sosial," kata Nyzam, seperti dikutip Kompas.

Menurut Nazym, uang logam bisa bernilai tinggi jika bernilai sejarah, atau memiliki cetakan khusus atau proof. Menurut dia, uang logam proof Rp 1.000 bisa dijual hingga Rp 4 juta, tergantung dari kondisi uang tersebut.

Dia menjelaskan, uang proof dapat diketahui dari bentuk fisiknya yang lebih terang. Namun, butuh keahlian untuk mengenalinya. "Permukaan lebih terang dan bagus seperti bercermin. Yang dilihat orang awam seperti bercermin tidak sama dengan yang dilihat kolektor," kata Nazym.

(Baca: Dibuka Menguat, Rupiah Bergerak Melemah Dekati 14.100 per Dolar AS)

Sejarah dan Bahan Koin Kelapa Sawit

Dilansir laman Bank Indonesia, uang logam Rp 1.000 gambar kelapa sawit tersebut diterbitkan pada 8 Maret 1993 dan tidak ada penarikan hingga saat ini. Artinya, uang tersebut masih bisa digunakan untuk bertransaksi.

Uang yang berbentuk bulat pipih itu beratnya 8,60 gram, dengan tebal 2,40 mm.  Pada bagian luar diameternya 26 mm, sedangkan dalam diameternya 18 mm.

Untuk warna dominan, pada bagian luar berwarna putih, baik di sisi depan maupun belakang. Sedangkan bagian dalamnya berwarna emas dengan gambar kelapa sawit.

Reporter: Antara