Nasabah Jiwasraya Tak Persoalkan Pemindahan Polis ke Holding Asuransi

Jiwasraya.co.id
Ilustrasi, logo PT Asuransi Jiwasraya. Nasabah Jiwasraya tidak mempersoalkan apabila polis dipindah ke holding asuransi BUMN.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
23/6/2020, 20.03 WIB

Nasabah PT Asuransi Jiwasraya tidak mempermasalahkan rencana pemindahan polis ke holding asuransi BUMN, yang dipimpin PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).

Salah satu pemegang polis produk JS Saving Plan Rudyanto mengatakan, memang secara legal nasabah pemegang polis melakukan kontrak dengan Jiwasraya.

Namun, ia tidak mempermasalahkan jika pada akhirnya dialihkan ke pihak ketiga yang secara kontraktual masih menjadi bagian dari Jiwasraya, dan bisa dipertanggungjawabkan.

"Konsen kami cuma satu, kembalikan investasi yang menjadi hak pemegang polis, itu saja. Artinya, mau diputar-putar ke mana, saya tidak peduli, yang penting hasil investasi kembali ke nasabah," kata Rudhyanto kepada Katadata.co.id, Selasa (23/6).

Pemegang polis lainnya, Machril juga mengatakan bahwa yang terpenting adalah uang nasabah dibayarkan sesegera mungkin.

Machril meminta agar Kementerian BUMN selaku perwakilan pemegang saham Jiwasraya, merealisasikan rencana-rencana yang sudah dibuat untuk membayar polis yang sudah jatuh tempo sejak 2018 lalu. Sebab, dia menilai rencana-rencana yang telah dibuat tidak ada yang terealisasi.

(Baca: Polis Jiwasraya Usai Restrukturisasi Akan Dipindah ke Holding Asuransi)

"Sampai hari ini, dengan berita Jiwasraya Putra sudah ada pembelinya, semua (rencana) meleset, tidak ada realisasinya. Kami cuma diminta sabar, kami sabar hampir dua tahun," katanya.

Rudhyanto juga mengatakan rencana pencarian dana untuk membayar polis nasabah Jiwasraya sudah ada di mana-mana, tapi yang ditunggu adalah eksekusinya. Ia berharap pemerintah memberikan linimasa (timeline) yang jelas kapan rencana tersebut dieksekusi.

Dua nasabah ini kompak mengatakan bahwa, baik pihak Jiwasraya maupun Kementerian BUMN, tidak pernah menjelaskan soal rencana apapun kepada nasabah.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin