BTN Selektif Salurkan Dana Pemerintah, Targetnya Rp 30 T Akhir Tahun

KATADATA/
Ilustrasi, Gedung PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). BTN menargetkan mampu menyalurkan kredit sebanyak Rp 30 triliun hingga akhir tahun.
Penulis: Agung Jatmiko
10/7/2020, 14.51 WIB

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis mampu menyalurkan kredit sebanyak Rp 30 triliun hingga akhir tahun, dari penempatan dana pemerintah yang sebanyak Rp 5 triliun. Penyaluran kredit akan dilakukan secara selktif untuk meminimalkan risiko.

"Segmen bisnis yang disalurkan dari uang negara meliputi, kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi, dan non-subsidi. Kemudian, untuk kredit konstruksi dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," kata Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury, dalam siaran pers, Jumat (10/7).

Untuk periode Juli-Desember 2020, BTN akan menyalurkan dana pemerintah untuk 68.500 unit, atau setara dengan KPR subsidi senilai Rp 9,24 triliun. Sementara untuk KPR non-subsidi, ditargetkan terealisasi untuk 17.857 unit atau setara dengan Rp 6,25 triliun.

Ia menjelaskan, penyaluran kredit perseroan akan dilakukan secara selektif, agar risiko kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) dapat diturunkan. Kemudian, memperluas jangkauan pemasaran kredit kepada mitra bisnis developer.

Adapun, untuk kredit konstruksi rencananya akan disalurkan sebesar Rp 5,485 triliun dan kredit ke BUMN ditargetkan senilai Rp 9,05 triliun.

Per 7 Juli 2020, penyaluran kredit BTN yang bersumber dari dana pemerintah telah mencapai Rp 1,6 triliun. Jumlah tersebut, terdiri dari KPR subsidi sebesar Rp 425 miliar, KPR non-subsidi Rp 703 miliar, kredit konstruksi dan lainnya Rp 476 miliar, serta kredit ke BUMN Rp 5 miliar.

(Baca: Permintaan KPR Bersubsidi di BTN Naik 75% sejak Pelonggaran PSBB)

Halaman: