Kredit Perbankan Semester I Hanya Tumbuh 1% meski Suku Bunga Turun

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi. BI mencatat rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat sebesar 9,96%, turun 6 basis poin dibandingkan 10,02% pada bulan sebelumnya.
Penulis: Agustiyanti
30/7/2020, 12.47 WIB

Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit perbankan hingga akhir Juni 2020 sebesar Rp 5.552,6 triliun, hanya tumbuh 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  Perlambatan penyaluran kredit terjadi pada debitur korporasi maupun perorangan di tengah tren penurunan suku bunga. 

"Kredit tumbuh 1% secara tahunan, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,4%," tulis Onny dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (30/7).

Adapun kredit pada debitur koporasi tercatat melambat dari 2,9% menjadi 0,7%. Demikian pula kredit debitur korporasi yang melambat dari 2,2% menjadi 2%.

Berdasarkan jenis penggunaannya, perlambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada kredit produktif, yaitu kredit modal kerja dan kredit investasi. Kredit modal kerja  menurun dari 0,1% menjadi tumbuh negatif sebesar -2% terutama pada sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.

 

Kredit modal kerja pada sektor industri pengolahan menurun dari 3,7% menjadi negatif sebesar 0,5%. Penurunan terutama pada kredit industri pesawat terbang dan perlengkapannya serta perbaikan pesawat terbang khususnya di Jawa Barat dan Banten.

Sementara itu, kredit modal kerja  sektor perdagangan, hotel , dan restoran turun lebih dalam dari minus 2,8% menjadi minus 4,9%, terutama bersumber. Penurunan terutama bersumber dari kredit modal kerja subsektor perdagangan impor bahan bakar gas, cair, dan padat di DKI Jakarta.

Kredit investasi  juga tercatat melambat, dari 6,7% menjadi 5,2%. Perlambatan terutama pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Kredit investasi  sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan melambat dari 2,6% menjadi 0,7% pada Juni 2020. Perlambatan terutama terjadi pada kredit yang disalurkan untuk subsektor Jasa pertanian, perkebunan dan peternakan di Sumatera Selatan dan Kalimantan Utara.

KI kepada sektor  perdagangan, hotel, dan restoran mengalami kontraksi sebesar -0,6% setelah pada bulan sebelumnya meningkat 0,4%, khususnya pada subsektor perdagangan makanan, minuman dan tembakau di DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.

 Di sisi lain, pertumbuhan Kredit Konsumsi naik tipis dari 2,3% menjadi 2,4%, terutama ditopang  oleh kredit multiguna. Sedangkan kredit properti kembali melambat dari 4,7% menjadi 4,2%. Perlambatan kredit properti disebabkan oleh pertumbuhan KPR/KPA yang turun dari sebelumnyq 5,2% menjadi 4,3%. 

Kredit konstruksi tercatat melambat dari 5,2% menjadi 4,3% dan kredit real estate melambat dari 6,6% menjadi 5,8%.

Bank sentral juga mencatat suku bunga kredit dan simpanan pada Juni menurun seiring dengan penurunan suku bunga acuan. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat sebesar 9,96%, turun 6 basis poin dibandingkan 10,02% pada bulan sebelumnya.

Demikian pula rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka yang menurun pada seluruh jenis tenornya. Suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, serta 24 bulan menurun,dari masing-masing 5,64%, 5,85%, 6,23%, 6,42%, dan 7,26% menjadi 5,52%, 5,73%, 6,15%, 6,34%, dan 7,19%

Reporter: Agatha Olivia Victoria