Forbes Indonesia merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Nilai kekayaannya menurun 1,2% tahun ini, dari US$ 134,6 miliar menjadi US$ 133 miliar (Rp 1.875,96 triliun). Harta kekayaan tersebut tergerus oleh terpuruknya perekonomian akibat pandemi corona.
Penurunan harta iUS$ 1,6 miliar atau setara Rp 22 triliun itu tergolong kecil dibandingkan dengan kondisi ekonomi Indonesia yang sudah jatuh ke jurang resesi setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal II dan III terkontraksi masing-masing sebesar 5,3% dan 3,5%.
Meski demikian pandemi yang menjadi tantangan bagi kebanyakan orang ternyata menjadi berkah bagi sebagian lainnya. Kekayaan pengusaha media Eddy Kusnadi Sariaatmadja melambung hingga nyaris 80% menjadi US$ 1,4 miliar.
Lompatan ini terutama didorong oleh kenaikan harga saham Elang Mahkota Teknologi (Emtek), yang didorong oleh bisnis e-commerce melalui kepemilikan sahamnya di Bukalapak (37,15%) dan layanan streamingnya, Vidio.com.
Lonjakan harga saham Emtek juga melambungkan pundi-pundi kekayaan co foundernya Susanto Suwarno, yang pertama kali masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya versi Forbes. Susanto berada di posisi ke-50 dengan total kekayaan US$ 475 juta.
Selain Susanto, ada dua pendatang baru lainnya, yakni pemilik perusahaan cat Avia Avian, Wijono dan Hermanto Tanoko di urutan ke-39, dengan total kekayaan sebesar US$ 700 juta, dan bankir senior Jerry Ng di urutan ke-44 dengan total kekayaan US$ 600 juta.
Pundi-pundi kekayaan Jerry melambung setelah ia mengakuisisi Bank Artos belum lama ini. Kini bank tersebut telah berganti nama menjadi Bank Jago. Harga saham Bank Jago pasca-diakuisisi Jerry pun melambung tinggi.
Selain itu pemilik perusahaan jamu Sido Muncul, Irwan Hidayat, kekayaannnya juga melambung cukup signifikan di masa pandemi ini, berkat dorongan penjualannya. Alhasil kekayaannya naik hingga 41% menjadi US$ 1,55 miliar.
Ada yang masuk daftar, sudah pasti ada yang terdepak. Empat orang yang masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2019 terdepak dari daftar ini. Salah satunya yaitu pemilik maskapai Lion Air, Kusnan dan Rusdi Kirana, imbas dari anjloknya industri penerbangan akibat Covid-19.
Hartono Bersaudara Terkaya Se-Indonesia 12 Tahun Berturut
Adapun tahta sebagai orang terkaya negeri ini masih dipegang oleh Hartono bersaudara, yakni Robert Budi Hartono dan Michael Hartono dengan total kekayaan mencapai US$ 38,8 miliar (Rp 547,27 triliun), naik 4,02% dibandingkan posisi akhir 2019 sebesar US$ 37,3 miliar.
Dua bersaudara ini telah memegang tahta sebagai orang terkaya di Indonesia selama 12 tahun secara berturut-turut. Mereka mendapatkan pundi-pundi kekayaannya terutama Djarum yang merupakan salah satu produsen rokok kretek terbesar di tanah air.
Namun tidak hanya Djarum, dalam portofolio kekayaan Hartono bersaudara juga ada Bank Central Asia (BCA) yang merupakan bank swasta terbesar di Indonesia, produsen alat elektronik Polytron, dan juga real estat.
Di urutan kedua setelah Hartono bersaudara adalah keluarga Eka Tjipta Widjaja, pemilik grup Sinar Mas, dengan total kekayaan sebesar US$ 11,9 miliar (Rp 167,85 triliun). Kekayaan keluarga Widjaja melonjak 23,96% dari posisi 2019 sebesar US$ 9,6 miliar).
Grup Sinar Mas memiliki gurita bisnis di berbagai sektor, mulai dari industri kertas, real estat, jasa keuangan, agribisnis, hingga telekomunikasi.
Di urutan ketiga ada pengusaha Parjogo Pangestu. Namun pemilik perusahaan petrokimia Chandra Asri Petrochemical ini kekayaannya merosot 21% menjadi US$ 6 miliar seiring dengan kondisi bisnis petrokimia yang terpukul pandemi corona.
Berikutnya yaitu pemilik Grup Salim, yang di dalam portofolionya termasuk Indofood Sukses Makmur dan Indofood CBP Sukses Makmur, dengan total kekayaan mencapai US$ 5,9 miliar. Total kekayaan Anthoni Salim naik dari US$ 5,4 miliar pada Desember 2019.
Di posisi kelima ada pemilik Indorama Grup, Sri Prakash Lohia dengan total kekayaan mencapai US$ 5,6 miliar, naik dari posisi 2019 (April) sebesar US$ 4,3 miliar.
10 Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes:
Nama | Kekayaan |
Budi & Michael Hartono | US$ 38,8 miliar |
Keluarga Widjaja | US$ 11,9 miliar |
Prajogo Pangestu | US$ 6 miliar |
Anthoni Salim | US$ 5,9 miliar |
Sri Prakash Lohia | US$ 5,6 miliar |
Susilo Wonowidjojo | US$ 5,3 miliar |
Jogi Hendra Atmadja | US$ 4,3 miliar |
Boenjamin Setiawan | US$ 4,1 miliar |
Chairul Tanjung | US$ 3,9 miliar |
Dato' Sri Tahir | US$ 3,3 miliar |