Setahun Tertekan Pandemi, Keyakinan Konsumen Kembali ke Level Optimis
Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan keyakinan konsumen kembali memasuki zona optimis, setelah satu tahun terakhir berada pada zona pesimis. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2021 sebesar 101,5, meningkat dibandingkan 93,4 pada bulan sebelumnya.
IKK mengalami kenaikan pada seluruh kelompok tingkat pengeluaran, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp 2,1-3 juta per bulan. Dari sisi usia, kenaikan IKK terjadi pada seluruh kelompok usia, terutama pada responden berusia di atas 60 tahun. Ditinjau secara spasial, keyakinan konsumen pada April 2021 terpantau meningkat di seluruh kota yang disurvei yaitu 18 kota, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Kota Padang, Bandung, dan Pangkal Pinang.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, perkembangan IKK bulan lalu ditopang oleh meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan. "Ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) April 2021 yang tercatat sebesar 122,6, meningkat dibandingkan 114,1 pada bulan sebelumnya," kata Erwin dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (10/5).
Peningkatan IEK terjadi karena ekspektasi konsumen terhadap adanya ekspansi kegiatan usaha, kenaikan penghasilan, dan ketersediaan lapangan kerja yang lebih banyak pada enam bulan ke depan terpantau menguat. Secara spasial, IEK April 2021 meningkat di 16 kota dengan kenaikan tertinggi di Bandung, diikuti Palembang, dan Pangkal Pinang
Pada April 2021, konsumen memperkirakan ekspansi kegiatan usaha secara umum pada enam bulan yang akan datang meningkat, terindikasi Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha April 2021 tercatat sebesar 123,2, lebih tinggi dari 111 pada bulan sebelumnya. Indeks mengalami peningkatan pada seluruh kategori tingkat pengeluaran dan seluruh kelompok usia.
Responden juga memprediksikan ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang akan meningkat, terindikasi dari Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja April 2021 sebesar 117,9, meningkat dibandingkan 109,8 pada bulan sebelumnya. Berdasarkan tingkat pendidikan, indeks tersebut terpantau menguat seluruh kategori, terutama pada kelompok responden dengan latar belakang pendidikan akademi
Simak Databoks berikut:
Selanjutnya, konsumen turut memperkirakan adanya kenaikan penghasilan pada enam bulan ke depan, terindikasi dari Indeks Ekspektasi Penghasilan sebesar 126,7, meningkat dari 121,5 pada bulan sebelumnya. Kenaikan indeks terjadi pada seluruh kategori pengeluaran, tertinggi pada responden dengan pengeluaran Rp 2,1 - 3 juta per bulan.
Sementara itu, survei mencatat, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau membaik meskipun masih berada di zona pesimis (100). Hal itu tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) April 2021 yang menjadi sebesar 80,3 dari sebelumnya sebesar 72,6.
Peningkatan IKE didorong oleh kenaikan seluruh komponen pembentuknya, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada Indeks Penghasilan Saat Ini sebesar 10,2 poin menjadi 88,4. Penguatan ini ditengarai terjadi karena adanya pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) untuk para pekerja dan peningkatan omzet usaha yang terjadi pada periode Ramadan dan jelang Idul Fitri yang berdampak pada perbaikan penghasilan masyarakat.
Seiring dengan membaiknya keyakinan terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja pada April 2021, keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama terutama untuk barang elektronik dan perabot rumah tangga, juga membaik. Kenaikan indeks terjadi pada seluruh kelompok tingkat pengeluaran, terutama responden dengan pengeluaran Rp 1-2 juta per bulan.
Geliat peningkatan konsumsi memang sudah terlihat menjelang Ramadan. Sebelumnya, hasil riset Mandiri Institute menunjukkan, terjadi perbaikan belanja masyarakat pada awal kuartal II 2021 seiring kenaikan mobilitas masyarakat menjelang Ramadan dan Lebaran.
Kondisi tersebut, menurut Mandiri Institute, terkonfirmasi oleh peningkatan belanja yang cukup tinggi pada awal April untuk beberapa kelompok belanja utama seperti supermarket, restoran, dan fesyen. Belanja kebutuhan di supermarket relatif stabil sepanjang kuartal I 2021 dan semakin meningkat menjelang Ramadan pada awal kuartal II. Demikian pula pada belanja restoran.
Belanja fesyen yang mengalami tekanan hampir sepanjang tahun lalu juga mulai menunjukkan perbaikan pada akhir kuartal pertama tahun ini. Kenaikan terus berlanjut pada awal kuartal kedua dan untuk pertama kalinya berada di atas level sebelum pandemi.
Perbaikan tersebut kemungkinan didorong oleh meningkatnya aktivitas bekerja di kantor yang mendorong kenaikan permintaan pakaian dan produk fesyen lain, seperti sepatu dan tas. Kenaikan belanja produk ini terutama berasal dari belanja kelompok masyarakat dengan penghasilan tinggi.