PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) memberikan fasilitas pendanaan kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank sebesar Rp 3 triliun dengan tenor 2 tahun. Pinjaman diberikan dalam bentuk fasilitas berjangka atau time loan facility.
Fasilitas terdiri dari, pinjaman tak bergulir tahap I (time loan non-revolving I) senilai Rp 1,5 triliun, tahap II Rp 500 miliar, dan tahap III senilai Rp 1 triliun. Hal itu disepakati dalam penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua pihak.
Petinggi perusahaan yang mewakili penandatanganan kerja sama antara lain, Direktur Pelaksana III LPEI Agus Windiarto, Direktur Pelaksana I LPEI Dikdik Yustandi, Direktur BCA Subur Tan, Direktur BCA Rudy Susanto, serta disaksikan oleh Direktur Eksekutif LPEI D. James Rompas dan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, pada Selasa (22/6).
Direktur Eksekutif LPEI James Rompas menyampaikan dukungan pendanaan ini diharapkan memperkuat strategi bisnis LPEI dalam mengakselerasi ekspor. Selanjutnya, dapat membantu percepatan pertumbuhan ekspor nasional melalui penyaluran pembiayaan, penjaminan, dan asuransi kepada pelaku usaha berorientasi ekspor.
"Pendanaan diyakini memberikan ruang bagi LPEI untuk menyalurkan pembiayaan dengan lebih baik kepada para pengusaha di tengah pandemi Covid-19," kata James Rompas dalam siaran pers yang diterima Katadata.co.id, Rabu (23/6).
Menurut dia, sinergi dengan perbankan dilakukan dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penandatanganan ini juga membuktikan LPEI terus mendapatkan kepercayaan dan dukungan penuh dari lembaga keuangan di dalam negeri untuk menjalankan mandat guna mendorong kinerja ekspor nasional.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyambut baik perpanjangan kerja sama ini. Kebersamaan yang telah terjalin sejak 2016 antara kedua perusahaan, dinilai sebagai kesempatan yang istimewa karena mencermati adanya dampak positif yang dirasakan.
"Kami sama-sama berharap fasilitas ini dapat mendukung pertumbuhan ekspor nasional dan percepatan program Pemulihan Ekonomi Nasional," kata Jahja dalam siaran pers tersebut.