BI Beberkan Tiga Langkah Dorong Pendidikan Ekonomi Syariah

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai upaya untuk membangun dan memperluas pusat-pusat kajian ekonomi dan keuangan syariah, baik di lembaga-lembaga termasuk BI, kampus, maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).
29/6/2021, 14.44 WIB

Kontribusi ekonomi syariah pada pertumbuhan ekonomi nasional masih minim meski Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar dunia. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai perlu ada dukungan keilmuwan dalam mendorong perkembangan ekonomi syariah di dalam negeri. 

Menurut Perry,  ada tiga langkah untuk mendorong pendidikan ekonomi dan keuangan syariah. Pertama, mengembangkan berbagai upaya bersama untuk mempercepat pendidikan, pelatihan vokasi, dan sertifikasi yang mendukung ekonomi dan keuangan syariah bersama-sama.  Pengembangan tak hanya oleh kampus, tetapi juga industri termasuk penyelenggaraan kampus merdeka.

Menurut dia, vokasi dan sertifikasi sangat penting mendukung kewirausahaan di bidang ekonomi keuangan syariah. Ini juga penting untuk mengembangkan ekonomi pesantren, UMKM, dan sertifikasi untuk keahlian di bidang keuangan syariah baik perbankan, pasar keuangan, dan wakaf.

"Vokasi dan sertifikasi keilmuan yang memenuhi kebutuhan industri dan sekaligus memajukan keilmuan ekonomi syariah," ujar Perry dalam acara Peluncuran Buku Teks Ekonomi Syariah serta Buku Panduan Magang/Praktik Kerja di Sektor Ekonomi dan Keuangan Syariah, Selasa (29/6).

Kedua, memperkuat upaya untuk membangun dan memperluas pusat-pusat kajian ekonomi dan keuangan syariah, baik di lembaga-lembaga termasuk BI, kampus, maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM). Perry menilai pusat kajian keuangan syariah tidak hanya mendukung kegiatas vokasi dan sertifikasi, tetapi penting untuk mengembangkan keilmuan di bidang keuangan syariah.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria