Manajemen Keuangan: Kunci Hindari Jurang Pailit Perusahaan

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi manajemen keuangan.
Penulis: Husen Mulachela
Editor: Redaksi
25/8/2021, 14.00 WIB

Manajemen keuangan merupakan aspek penting dalam perusahaan. Keuangan perusahaan bisa menentukan sebuah korporasi terus berjalan dan berkembang atau malah jatuh ke jurang kebangkrutan. Untuk itu, diperlukan seorang profesional yang mampu mengelola keuangan perusahaan agar bisnis dapat bertahan dan berjalan lancar.

Seorang atau sekelompok orang yang mengelola keuangan perusahaan disebut manajer keuangan. Mereka yang menduduki jabatan ini bertugas melakukan segala bentuk pengelolaan keuangan, dari perencanaan, penyimpanan, sampai penggunaan dana dan aset perusahaan. Semuanya harus dikelola dengan baik agar tidak timbul masalah di kemudian hari.

Ada beberapa fungsi manajemen keuangan, di antaranya planning, budgeting, controlling, auditing, dan reporting. Fungsi ini harus dipenuhi oleh seorang manajer keuangan.

1. Planning

Merencanakan strategi keuangan perusahaan menjadi poin fundamental dalam tupoksi manajer keuangan. Perencanaan untuk mengatur uang kas, menghitung laba rugi, dan merencanakan arus kas.

2. Budgeting

Budgeting merupakan fungsi mengalokasikan dana untuk kebutuhan operasional perusahaan. Budgeting harus dilakukan dengan cermat agar dana yang tersedia bisa dipergunakan semaksimal mungkin.

3. Controlling

Controlling merupakan fungsi untuk mengontrol dan mengevaluasi segala pergerakan keuangan perusahaan. Fungsi ini untuk mengetahui apakah pengelolaan keuangan berjalan dengan lancar atau tidak. Controlling juga dilakukan untuk memperbaiki sistem yang merugikan atau menghambat keuangan perusahaan.

4. Auditing

Proses pemeriksaan keuangan ini bertujuan agar keuangan perusahaan berjalan dengan semestinya dan tidak ada penggelapan atau penyelewengan dana.

5. Reporting

Fungsi ini bertujuan memberikan laporan terhadap kondisi keuangan perusahaan. Fungsi reporting harus dilakukan secara terbuka dan transparan, supaya tidak ada pihak yang merasa dibohongi.

Agar fungsi-fungsi di atas dapat berjalan dengan semestinya, seorang manajer keuangan harus menerapkan prinsip-prinsip manajemen keuangan, yakni:

  • Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan kewajiban moral dan hukum perusahaan dalam menglola keuangan. Dengan menerapkan prinsip ini, dapat diketahui dari mana atau siapa dana perusahaan berasal, serta bagaimana dan untuk apa dana tersebut digunakan. Hal ini harus diketahui semua pihak perusahaan.

  • Transparansi

Transparansi dan keterbukaan terkait keuangan perusahaan merupakan kunci suatu perusahaan memperoleh kepercayaan baik dari internal perusahaan maupun publik. Selama menjalankan usaha, pihak perusahaan harus menyajikan informasi keuangan yang akurat, lengkap, dan sesuai kenyataan kepada piahak-pihak yang berkepentingan.

  • Integritas

Sejalan dengan prinsip transparansi, perusahaan harus menjaga integritas dari laporan dan catatan keuangan dengan memuat data secara lengkap dan akurat.

  • Konsistensi

Sistem keuangan suatu perusahaan sudah seharusnya dijalankan secara konsisten. Pasalnya, dengan adanya perubahan atau pergantian sistem, menandakan penggunaan dan pengelolaan keuangan perusahaan tidak stabil.

  • Pengelolaan

Perusahaan harus mampu mengelola dana perusahaan sesuai dengan strategi dan sudah dirancang. Perusahaan dituntut untuk bisa menjamin bahwa dana yang dianggarkan dapat digunakan sesuai tujuan perusahaan.

Selain itu, prinsip manajemen keuangan lainnya yang juga tidak boleh luput dari sistem kerja seorang manajer keuangan, yaitu standar akuntansi dan kelangsungan hidup. Artinya manajer keuangan bekerja sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku agar perusahaan yang dinahkodai tidak terpuruk dalam kondisi keuangan yang berantakan.

Untuk itu, seorang manajer keuangan perlu mengingat baik-baik tujuan dari pengelolaan keuangan perusahaan, yaitu:

  • Menjaga Arus Kas

Segala bentuk pergerakan uang kas perusahaan harus selalu dimonitor oleh manajer keuangan agar pengeluaran tetap stabil dan tidak membengkak. Uang kas umumnya digunakan untuk menggaji karyawan, membeli bahan baku, dan lain sebagainya.

  • Memastikan Kelangsungan Hidup

Seorang manajer keuangan harus bisa memastikan kelangsung hidup dan mampu bersaing dengan bisnis-bisnis lainnya. Bukan tidak mungkin perusahaan gulung tikar lantaran manajer keuangan salah mengambil keputusan.

  • Mengoptimalkan Kekayaan Perusahaan

Mengoptimalkan kekayaan perusahaan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan pandai membaca pergerakan pasar saham.

  • Memaksimalkan Keuangan Perusahaan

Bukan hanya mengawasi keuangan, manajer keuangan juga dituntut untuk jeli dalam melihat aktivitas anggaran dana. Aktivitas yang tidak menguntungkan bagi perusahaan dapat diganti dengan aktivitas yang lebih baik atau justru dihilangkan.

  • Memaksimalkan Keuntungan

Dengan perencanaan serta strategi yang tepat, manajemen keuangan mampu memaksimalkan keuntungan yang diperoleh perusahaan.

  • Mempersiapkan Struktur Modal

Dalam merencanakan struktur modal perusahaan, manajer keuangan harus mampu menyeimbangkan bobot anggaran yang dimiliki perusahaan dengan dana yang dipinjam.

  • Mengurangi Risiko Operasional

Manajer keuangan yang jeli membaca situasi dan cermat dalam mengambil dan menganalisis suatu keputusan keuangan dapat mengurangi risiko bisnis yang tidak dapat diprediksi baik dalam waktu dekat maupun di masa mendatang.

  • Meningkatkan Efisiensi

Penganggaran dan alokasi dana yang tepat dan sesuai kebutuhan pada semua aspek akan meningkatkan efisiensi dana perusahaan.

  • Mengurangi Biaya Modal

Penggunaan modal yang minim dan hasil yang sesuai harapan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perusahaan. Untuk itu, seorang manajer keuangan mesti membuat perencanaan modal yang tepat sasaran.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama menjalankan tugas dan wewenang sebagai manajer keuangan, contohnya memisahkan rekening pribadi dengan rekening perusahaan. Banyak dari manajer keuangan masih mencampur dua rekening ini, terutama mereka yang baru merintis usaha dan belum memiliki manajer keuangan profesional.

Memisahkan rekening akan mempermudah Anda dalam monitoring dan evaluasi pergerakan serta perkembangan dana perusahaan dan menghindari perusahaan dari penyalahgunaan keuangan perusahaan.

Selain itu, Anda juga bisa membuat laporan keuangan, membuat catatan proyeksi arus kas, cek stok barang secara berkala, serta menghindari uang perusahaan yang menginap atau dibawa oleh karyawan apalagi dalam jangka waktu yang cukup lama.