Dongkrak Aset, Bank Nobu Lego Saham ke Perusahaan Afiliasi Grup Lippo

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
22/9/2021, 18.12 WIB

PT Bank Nationalnobu Tbk (Bank Nobu) berencana untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (24/9) untuk membahas aksi penambahan modal dengan memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Sejumlah investor berpotensi menjadi pemegang saham baru bank milik Grup Lippo tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi terbaru yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Nobu berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 500 juta unit saham dengan nominal Rp 100 per saham atau setara 10,13% dari seluruh saham. Perusahaan teknologi PT Grahaputra Mandirikharisma ditetapkan menjadi pembeli siaga saham Bank Nobu.

Bank Nobu belum menetapkan harga pelaksanaan dari rights issue, namun Grahaputra Mandirikharisma siap melaksanakan kewajiban penyetoran untuk mengambil bagian atas sisa saham baru yang tidak diambil oleh pemegang hak sebanyak-banyaknya Rp 198,1 miliar.

Setoran modal dari Grahaputra Mandirikharisma tersebut berupa uang tunai Rp 5,1 miliar dan Rp 193 miliar berupa aset. Setelah transaksi, Grahaputra Mandirikharisma akan memiliki sebanyak 164,39 juta unit saham atau setara 3,57% dari total saham dengan asumsi seluruh pemegang saham tidak melaksanakan haknya.

Dengan asumsi setoran modal Grahaputra Mandirikharisma bernilai total Rp 198,1 miliar untuk mendapatkan total saham 164,39 juta unit saham, maka harga pelaksanaan rights issue ini diperkirakan sebesar Rp 1.204 per saham.

Setoran modal berupa aset yang dimaksud adalah seluruh Gedung A Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Banten senilai Rp 132 miliar. Aset lainnya yaitu, sebagian ruang dalam Gedung Gajah Mada Tower Lantai G, Gambir, Jakarta Pusat dengan nilai Rp 61 miliar.

Berkat setoran dana dari Grahaputra Mandirikharisma, total aset Bank Nobu akan terdongkrak dari Rp 15,17 triliun pada Mei 2021 menjadi Rp 15,36 triliun. Tambahan tersebut terdapat pada pos aset tetap Rp 193 miliar dan giro pada Bank Indonesia Rp 5,1 miliar.

Masuknya Grahaputra Mandirikharisma sebagai investor baru ini tergantung dengan pengambilan hak pemegang saham lama terhadap saham baru. Jika seluruh pemegang saham melaksanakan haknya, maka Grahaputra Mandirikharisma tidak melaksanakan penyetoran dalam bentuk inbreng maupun tunai.

Salah satu pemilik Bank Nobu saat ini, PT Matahari Department Store Tbk yang menggenggam 16,4% saham, menyampaikan tidak akan melaksanakan haknya dalam rencana rights issue Bank Nobu. Dengan demikian, porsi kepemilikan Matahari berpotensi turun menjadi 15,82%.

"Kami tidak akan menginvestasikan lebih banyak dana ke Bank Nobu saat ini," kata Direktur Keuangan Matahari Niraj Jain dalam paparan publik secara virtual, Jumat (10/9).

Berdasarkan penelusuran Katadata.co.id, Grahaputra Mandirikharisma merupakan perusahaan teknologi yang menjalankan bisnis jasa pembuatan laman jejaring (web hosting) dan membangun situs (site builder). Perusahaan juga menyediakan produk lain di antaranya, email hosting, domain, dan SSL certificate. Investor siaga Bank Nobu ini berkantor di Cyber Park Lippo Karawaci, Tangerang, yang merupakan gedung milik Grup Lippo.

Saham Grahaputra sebanyak 99,99% dimiliki oleh PT Puspa Melati Graha dan 0,01% PT Trijaya Anugerah Pratama. Sifat hubungan antara perusahaan dan Bank Nobu adalah adanya hubungan keluarga karena keturunan yaitu, bapak dan anak antara pemegang saham pengendali terakhir perseroan dan pengendali dari Grahaputra.

Reporter: Ihya Ulum Aldin