Grup Astra memperluas cakupan bisnisnya dengan masuk ke pembiayaan haji. Melalui perusahaan pembiayaan pertama Astra melalui Unit Usaha Syariahnya, Astra Credit Companies (ACC) memperkenalkan produk baru yaitu ACC Syariah Haji.

Produk anyar tersebut menawarkan kemudahan bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji. Salah satunya, perencanaan pembiayaan haji yang lebih nyaman dan waktu tunggu haji yang lebih singkat.

Selanjutnya, pihak ACC juga memberikan pendampingan pengurusan hingga mendapatkan nomor porsi haji. Director in Charge ACC Syariah, Mohammad Farauk mengatakan kehadiran ACC Syariah Haji untuk memenuhi kebutuhan umat muslim di Indonesia untuk menunaikan Haji.

”ACC Syariah Haji akan memberikan solusi pembiayaan haji yang ringan, waktu tunggu haji menjadi lebih singkat, serta pendampingan pengurusan haji,” kata Farauk dalam keterangan resminya, Minggu (26/9).

Salah satu keuntungan yang ditawarkan produk ACC Syariah Haji, yakni masyarakat akan merasakan perencanaan pembiayaan haji yang nyaman, tanpa uang muka, serta angsuran ringan. Selain itu, calon jemaah juga bisa menyesuaikan tenor pembayaran, disesuaikan dengan kemampuan pelanggan hingga 8 tahun.

Program ACC Syariah Haji juga menawarkan pelanggan untuk menikmati manfaat pendaftaran haji jauh lebih awal, tepat di saat program pembiayaan dimulai. Dengan begitu, calon jemaah tidak perlu menunggu seluruh dana haji terkumpul. Petugas ACC Syariah juga akan mendampingi pelanggan ACC sampai mendapatkan nomor porsi haji di Kantor Kementerian Agama.

Sementara itu, Director of Operation ACC Ezar Kumendong menyampaikan, produk cicilan ACC Syariah akan memudahkan pelanggan dalam memroses porsi haji, serta mempersingkat waktu tunggu pergi haji. Masyarakat yang ingin mendapatkan pembiayaan haji dari ACC Syariah cukup mengakses ACCONE di www.acc.co.id .

ACCONE memiliki fitur syariah yang menawarkan pembiayaan haji, pembiayaan mobil baru dan bekas, serta pembiayaan fasilitas dana dengan skema syariah. Masyarakat dapat memilih paket haji sesuai jumlah peserta dan tenor yang diinginkan secara digital.

Ezar menambahkan, saat ini layanan pembiayaan haji dikelola di cabang-cabang ACC yang berada di kota besar. Ke depan, layanan akan diperluas secara nasional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Warga Negara Indonesia saat ini masih mendapat larangan dari Arab Saudi untuk beribadah umrah, meskipun telah menerima vaksin Covid-19. Hal ini, karena pemerintah setempat belum mengizinkan penerbangan langsung dari RI masuk negara tersebut.

Sebelumnya otoritas Arab Saudi memberikan lampu hijau bagi mereka yang telah menerima suntikan Sinovac untuk masuk. Namun hal ini rupanya belum berlaku bagi jemaah asal Indonesia.

"Untuk dorong umrah belum bisa karena Indonesia masih di-suspend, kami masih tunggu ketentuan lebih lanjut," kata Konsul Jenderal RI di Jeddah Eko Hartono, Jumat (27/8) dikutip dari Antara.

Arab Saudi sempat mengumumkan akan membuka permintaan umrah secara bertahap dari luar negeri mulai Senin (9/8). Sekitar satu setengah tahun Arab memutuskan tidak menerima jemaah haji dan umrah dari luar negeri karena pandemi Covid-19.

Dilansir dari Reuters, Kantor berita negara  Arab (SPA) melaporkan pada Minggu (8/8) bahwa kapasitas jemaah akan ditingkatkan menjadi dua juta jemaah per bulan. Angka tersebut naik dari sebelumnya hanya 60 ribu jemaah per bulan.

Eko mengatakan hingga saat ini belum ada sinyal dari Arab Saudi apakah izin masuk jemaah umrah Indonesia segera dibuka. "Semoga segera ada pengumuman," katanya.