Bank Mandiri Layani Transaksi Sistem Logistik Bea Cukai

bank mandiri
Penandatanganan perjanjian Kerjasama Integrasi sistem antara platform NLE dengan Bank Mandiri oleh Direktur Jenderal Bea Cukai Kemenkeu Askolani dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi di Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta, Senin (11/10).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
11/10/2021, 14.33 WIB

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi bank pertama yang bekerja sama dengan platform logistik National Logistic Ecosystem (NLE) yang dikelola Direktorat Jenderal Bea & Cukai Kementerian Keuangan. Kerja sama meliputi pemanfaatan layanan perbankan secara elektronik pada portal NLE.

Integrasi sistem ini dilakukan dengan memanfaatkan layanan virtual account Bank Mandiri dalam pengelolaan keuangan. Hal ini meliputi proses identifikasi transaksi logistik, pembayaran, dan proses pengeluaran (disbursement) oleh pelaku usaha, terutama eksportir, importir, maupun perusahaan logistik (service provider).

Perjanjian Kerja Sama ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bea Cukai Kemenkeu Askolani dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi di Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai, Jakarta, Senin (11/10).

Darmawan meyakini, dengan integrasi tersebut, dapat menghasilkan data keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan guna mendukung penataan ekosistem logistik nasional yang berkelanjutan, efektif, dan akuntabel.

Bank Mandiri bekerja sama dengan NLE karena ingin industri logistik nasional dapat mendongkrak kinerja sektor perdagangan. Dengan begitu, penerimaan negara juga ikut meningkat.

“Kerja sama ini juga sejalan dengan keinginan dan komitmen dukungan Bank Mandiri selama ini kepada visi, misi dan strategi Dirjen Bea & Cukai dalam penataan ekosistem logistik nasional serta bagian dari program BUMN Untuk Indonesia,” kata Darmawan.

Pada kesempatan yang sama, Askolani berharap NLE bisa membantu memfasilitasi kegiatan ekonomi bukan hanya di pelabuhan, tapi juga di bandara. Banyak sekali ranah di bea dan cukai yang membutuhkan dukungan perbankan untuk bisa mengefisienkan dan mengefektifkan transaksi dan kegiatan ekonomi.

Ia berharap layanan transaksi keuangan bisa langsung diterapkan di pelabuhan-pelabuhan yang sudah menerapkan NLE ini seperti Tanjung Priok, Tanjung Emas, Belawan, maupun Batam. "Target awal kami mungkin hanya 4-5 pelabuhan dan bandara, tapi para menteri mengharapkan bisa sampai 10 di tahun 2021 ini," kata Askolani.

NLE dibentuk melalui Perpres No. 5 Tahun 2020 Tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional. NLE bertujuan mendukung simplifikasi proses logistik yang berdampak pada percepatan layanan serta efisiensi biaya.

Askolani mengatakan, momentum penandatanganan perjanjian kerja sama diharapkan dapat menjadi sebuah loncatan yang akan diikuti dengan loncatan-loncatan lain dalam pengembangan NLE selanjutnya, khususnya dari aspek kemudahan dan fasilitasi pembayaran.

"Ke depannya, perjanjian kerja sama semacam ini akan diterapkan kepada entitas perbankan dan platform pembayaran lainnya yang akan bergabung dengan NLE," katanya.

Reporter: Ihya Ulum Aldin