Entitas usaha Capital Financial Group, PT Capital Life Syariah, memborong 5,3% atau 701,38 juta saham bank digital PT Bank Aladin Tbk (BANK). Capital Life juga diketahui sebagai perusahaan afiliasi PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA).
Transaksi ini diketahui dari daftar pemegang saham di atas 5% yang diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Rabu (13/10) kemarin.
Capital Life Syariah membeli saham Bank Aladin melalui dua nama pemilik rekening efek, yakni PT Pacific Sekuritas Indonesia dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Kepemilikan saham berpindah dari Pacific Sekuritas sebanyak 611,53 juta saham, dan dari Bank Syariah Indonesia 89,85 juta saham ke Capital Life.
Dengan demikian, per 12 Oktober 2021, perusahaan asuransi itu memiliki 5,3% atau 701,38 juta saham Bank Aladin, dari sebelumnya tak memiliki saham sama sekali.
Dengan asumsi harga saham Bank Aladin yang berada di level Rp 2.600 pada 12 Oktober lalu, maka dana yang digelontorkan untuk membeli porsi saham tersebut sekitar Rp 1,8 triliun.
Pada penutupan perdagangan Kamis (14/10) hari ini, harga saham Bank Aladin melorot 3,72% atau 90 poin ke level Rp 2.330 dari level penutupan kemarin Rp 2.420. Padahal, sahamnya dibuka naik ke level Rp 2.450 pada pagi ini.
Sebelumnya, salah satu investor asing Bank Aladin Syariah, yakni Bortoli International Ltd, melepas kepemilikan sahamnya. Hal ini sekaligus menjawab pertanyaan besar terkait transaksi jumbo mencapai Rp 6 triliun oleh investor asing yang terjadi pada perdagangan Kamis (30/9) lalu.
Berdasarkan data laporan kepemilikan saham Bank Aladin di atas 5%, Bortoli International Ltd sempat memiliki 19,97% atau 2,64 miliar unit saham Bank Aladin. Namun, Bortoli melepas seluruh kepemilikan sahamnya secara bertahap.
Pada 23 September 2021, Bortoli menjual 4,84% atau 640 juta unit saham bank Aladin. Lalu, pada akhir September 2021, Bortoli kembali melakukan penjualan sebanyak 2 miliar unit saham atau setara 15,13%. Alhasil, kepemilikan Bortoli kini menjadi nihil.
Pada hari penjualan saham Bank Aladin oleh Bortoli, investor asing tercatat melakukan penjualan dengan nilai bersih mencapai Rp 6 triliun di pasar non-reguler. Saat itu, Total volume saham yang ditransaksikan oleh investor 24,13 juta unit saham, frekuensi sebanyak 4.252 kali, dan dengan nilai transaksi Rp 71 miliar.
Sebelumnya, pemegang saham pengendali Bank Aladin, PT Aladin Global Ventures menggenggam sebanyak 7,98 miliar unit saham atau setara 60,33% per 30 September 2021. Pemegang saham ini baru saja mengganti namanya per 24 September 2021 dari sebelumnya NTI Global Indonesia.
Pemegang saham Bank Aladin lainnya adalah Kasai Universal Inc yang punya 814,68 juta unit saham atau setara 6,15%. Sedangkan 33,52% sisanya atau setara 4,43 miliar dimiliki oleh publik.