PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menganggarkan dana berupa suntikan modal tambahan untuk perusahaan modal ventura miliknya, Central Capital Ventura, setiap tahun. Hal ini dilakukan demi terus mengembangkan portofolio di bisnis rintisan atau startup, termasuk industri gim.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kebijakan bank raksasa milik Grup Djarum ini untuk terus berinvestasi di sejumlah startup melalui Central Capital Ventura dilakukan melihat prospek startup yang cerah di Tanah Air.
Menurut Jahja, langkah BCA melakukan investasi pada start up merupakan langkah yang tepat. Pasalnya, sejumlah investor, baik global maupun dalam negeri, juga melakukan investasi di portofolio yang sama dengan BCA. "Artinya pilihan kami kan tidak salah," katanya dalam paparan publik secara virtual, Kamis (21/10).
Investasi pada startup tersebut bertujuan untuk mendukung bisnis digital BCA sehingga diharapkan startup dapat terus berkembang.
"Mana yang betul-betul yang berkembang dan membutuhkan dana, pasti kami gelontorkan modal karena BCA kan likuid. Asal memang profitable (menguntungkan) dan nanti mendatangkan keuntungan," kata Jahja.
Jahja mengatakan, Central Capital Ventura sudah menginvestasikan ke 22 perusahaan teknologi finansial (fintech) dan sejumlah perusahaan rintisan. Berdasarkan halaman website, sejumlah portofolio Central Capital Ventura adalah OY!, Qoala, Airwallex, KlikACC, Akseleran, hingga Agate yang merupakan pengembang gim.
Terkait industri gim, Jahja mengatakan, prospeknya sangat luar biasa karena banyak pengembang gim seperti Garena yang sudah go internasional. Garena merupakan pengembang gim yang ada di bawah portofolio Agate.
"Prospek di gim ini luar biasa. Di lokal sudah bagus dan berkembang, ke luar negeri pun kami harapkan bisa berkembang. Kami bangga bisa go internasional," kata Jahja.