Rilis Saham Baru, Bank Banten Kantongi Tambahan Modal Rp 618 Miliar

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Karyawan memfoto layar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
26/10/2021, 19.46 WIB

PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk atau Bank Banten meraih tambahan modal Rp 618 miliar dari hasil penerbitan 8 miliar saham baru melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengatakan, meskipun PT Banten Global Development tidak berpartisipasi sebagai pemegang saham mayoritas, dana yang terhimpun pada rights issue ini melampaui target yang dicanangkan dalam rencana bisnis bank (RBB).

"Kami menargetkan dana rights issue sebesar Rp 600 miliar. Perolehan dana publik pada rights issue naik 92,8% dibanding perolehan dana pada rights issue sebelumnya pada 4 Januari 2021," kata Agus dalam siaran pers, Selasa (26/10).

Emiten berkode saham BEKS ini memperoleh pendanaan publik pada penawaran umum terbatas sebelumnya senilai Rp 320,5 miliar.

Agus menilai pendanaan ini merupakan bentuk kepercayaan investor terhadap Bank Banten. Hal ini memotivasi manajemen untuk memacu kinerja Bank banten agar dapat meraih laba dan memberi dampak terhadap pembangunan ekonomi Banten.

"Dana yang diperoleh akan digunakan untuk penyaluran kredit sekitar 65% serta penguatan struktur keuangan perseroan sekitar 35%,” kata Agus.

Dalam proses penerbitan saham baru Bank Banten, Agus mengatakan ada banyak investor potensial yang tertarik menjadi pemegang saham. Namun karena keterbatasan waktu, belum semuanya dapat melakukan pembelian saham.

Saat ini, Bank Banten melakukan transformasi digital dengan melakukan penjajakan terhadap beberapa mitra potensial. Salah satunya, bekerja sama dengan Amazon Web Service (AWS) yang merupakan anak usaha dari Amazon.com.

Transformasi digital dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan terhadap seluruh nasabah, Bank Banten. Nantinya, layanan yang diberikan Bank banten kepada nasabah akan berbasis pada layanan bank digital.

Dengan adanya transformasi digital yang dilakukan oleh Bank Banten, perusahaan berharap dapat mempermudah nasabah serta masyarakat pada umumnya dalam melakukan transaksi. "Sehingga akan semakin menumbuhkan kepercayaan nasabah, masyarakat dan juga para stakeholder terhadap Bank Banten," kata Sekretaris Perusahaan Bank Banten David Aryanto Dwi Saputro.

Hingga Semester I-2021, Bank Banten masih membukukan rugi Rp 101,66 miliar, membengkak dibandingkan periode sama tahu lalu yang rugi Rp 99,98 miliar. Bank Banten tercatat memiliki modal inti Rp 960,8 miliar per 30 Juni 2021.

Reporter: Ihya Ulum Aldin