Naik Tertinggi, Simpanan Jumbo di Atas Rp 5 M Tembus Rp 3.664 Triliun

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (18/5/2020).
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
29/10/2021, 10.26 WIB

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat simpanan masyarakat di perbankan tumbuh 7,5% pada September 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 7.224 triliun. Separuh dana perbankan masih disumbangkan oleh simpanan bernilai jumbo di atas Rp 5 miliar.

"Berdasarkan tiering simpanan, nominal simpanan terbesar terdapat pada tiering simpanan di atas Rp 5 miliar yang mencakup 50,7% total simpanan," demikian tertulis dalam laporan LPS bertajuk 'Distribusi Simpanan Bank Umum September 2021' yang dikutip pada Jumat (29/10).

Total simpanan naik pada semua kelompok, terutama kelompok simpanan dengan nilai di atas Rp 5 miliar. Kelompok ini mencatatkan pertumbuhan simpanan mencapai 10,7% menjadi Rp 3.664 triliun.

Sementara itu, pertumbuhan dana kelompok simpanan hingga Rp 100 juta hanya naik 3,2% menjadi Rp 942 triliun. Kemudian dana kelompok simpanan di atas Rp 100 juta hingga Rp 200 juta tumbuh 5,9% menjadi Rp 388 triliun. Dana kelompok simpanan di atas Rp 200 juta hingga Rp 500 juta naik 5,3% menjadi Rp 619 triliun.

Simpanan di atas Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar naik 4,1% menjadi Rp 534 triliun. Simpanan bernilai lebih dari Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar naik 4% menjadi Rp 470 triliun, lalu simpanan di atas Rp 2 miliar-Rp 5 miliar kenaikannya 4,5% menjadi 606 triliun.

Berdasarkan jenis simpanannya, pertumbuhan dana terutama terjadi pada tabungan sebesar 11,9% menjadi Rp 2.299 triliun dan  giro sebesar 11,6% menjadi Rp 2.018 triliun. Simpanan dalam bentuk deposito hanya naik 2,5% menjadi Rp 2.850 triliun. 

Sementara jenis simpanan lainnya, yaitu deposit on call turun 18,3% menjadi hanya Rp 54 triliun. Simpanan dalam bentuk sertifikat deposito bahkan anjkok 76,1% menjadi Rp 3 triliun.

Pertumbuhan dana terutama terjadi merata ada seluruh kelompok bank berdasarkan modal. Kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok bank dengan modal di bawah Rp 5 triliun sebesar 8,9% menjadi Rp 858 triliun. Namun, kontribusinya terhadap total simpanan hanya mencapai 11,9%.

Kelompok bank kontribusi simpanan terbesar yang bermodal inti Rp 30 triliun ke atas naik 7,4% menjadi Rp 4.312 triliun. Nilai tersebut setara 59,7% dari total simpanan.

Sementara itu, simpanan di kelompok bank dengan modal inti Rp 5 triliun hingga di bawah Rp 30 triliun naik 7,2% menjadi Rp 2.055 triliun. Nilai ini setara 28,4% dari total simpanan pada bulan lalu. 

LPS juga mencatat kenaikan pada nilai simpanan terjadi seiring kenaikan pada jumlah rekening sebesar 11% menjadi saat ini mencapai 372,5 juta rekening.

Berdasarkan tiering-nya,  penambahan jumlah rekening tertinggi erjadi pada simpanan bernilai Rp 100 juta ke bawah yang naik 11,1% dalam setahun. Sementara berdasarkan kategori banknya, kenaikan tertinggi terjadi pada bank dengan modal inti di bawah Rp 5 triliun yang mencapai  28,2%.

"Berdasarkan jenis simpanan, jumlah rekening simpanan terbanyak terdapat pada simpanan tabungan yang mencakup 97,5% total rekening simpanan," tulis laporan tersebut.

LPS juga telah melakukan penjaminan penuh untuk 372,2 juta rekening atau 99,9% dari total rekening yang ada. Sedangkan 310.427 rekening atau 0,1% di antaranya dijamin sebagian hanya sampai Rp 2 miliar. Ini sebagaiamana mandat dalam Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS.

Defenisi simpanan yang dilaporkan LPS ini meliputi dana pihak ketiga (DPK) dan simpanan dari bank lain, tetapi tidak termasuk simpanan cabang luar negeri dan pinjaman bersaldo kredit. Adapun datanya diperoleh dari laporan posisi simpanan yang disampaikan oleh 107 bank umum kepada LPS setiap bulannya.

Reporter: Abdul Azis Said