Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG) menguatkan keuangan anak perusahaan. Langkah itu diwujudkan melalui kerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk.

Kolaborasi itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama asuransi kredit antara anggota holding IFG dan kedua bank milik negara tersebut pada Kamis pekan lalu di Jakarta. Tujuannya untuk menciptakan layanan asuransi kredit yang lebih sehat dan saling menguntungkan di industri perbankan maupun asuransi dan penjaminan. 

Inisiatif tersebut merupakan bagian dari pembenahan tata kelola dan manajemen risiko anak perusahaan IFG. Untuk itu, empat entitas anak IFG, yaitu PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), dan PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) bekerja sama dengan BTN . 

Sementara itu, kerja sama dengan BNI melibatkan tiga anak perusahaan IFG yaitu Askrindo, Jasindo, dan Jamkrindo. Penandatanganan tersebut disaksikan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama IFG Robertus Billitea, Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, dan Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo.

Kartika menyampaikan konsolidasi antara anak perusahaan IFG, transformasi tata kelola, dan operasional ekosistem asuransi nasional perlu terus ditingkatkan. Kerja sama ini dilakukan atas dasar semangat sinergi yang sehat untuk memperkuat industri keuangan nasional.

"Sehingga bisa melahirkan lebih banyak lagi bentuk kerja sama serupa yang bisa dikembangkan dengan perbankan lainnya," kata Tiko sapaan akrabnya dikutip dari rilis, Senin (22/11).

Pada kesempatan yang sama, Robertus Bilitea mengatakan, komitmen bersama antara IFG dengan BTN dan BNI bertujuan untuk meningkatkan produk dan layanan asuransi kredit yang lebih sehat, kompetitif, dan menguntungkan.

"Sehingga dapat menciptakan iklim bisnis yang lebih sehat dan sustainable, baik dari sisi perusahaan asuransi, penjaminan, dan perbankan," katanya.

Pantro Pander Silitonga mengatakan, inisiatif ini untuk menghadirkan produk dan layanan asuransi kredit dengan membenahi model bisnis, syarat dan ketentuan, dan premi asuransi yang disesuaikan. Selain itu, disiplin harga yang disesuaikan dengan profil risiko objek tertanggung.

"Tidak hanya itu, IFG akan terus mendorong anak perusahaan dalam merealisasikan peningkatan praktik terbaik dalam pengelolaan risiko di sektor asuransi, terutama asuransi kredit," kata Pantro.

Inovasi bagi perbaikan di industri asuransi, khususnya asuransi kredit ini merupakan langkah strategis dari IFG yang mengawasi jalannya proses penyehatan asuransi kredit. Adapun tujuan utama yang ingin dicapai adalah industri asuransi yang lebih sehat, khususnya bagi para anggota holding.

Ke depan, IFG melanjutkan kolaborasi dengan mitra perbankan lainnya sebagai bagian dari upaya untuk terus meningkatkan upaya penguatan industri asuransi tanah air.