Survei KIC-Stockbit: Investasi Saham Populer di Kalangan Gen Y dan Z

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi Generasi Y dan Z atau milenial.
Penulis: Happy Fajrian
6/12/2021, 10.45 WIB

Hasil survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) dan Stockbit, bekerja sama dengan Zigi.id menunjukkan bahwa kalangan Gen Z dan Gen Y atau milenial semakin tertarik untuk berinvestasi pada saham dan reksadana dalam dua tahun terakhir.

Survei ini dilakukan terhadap 806 investor saham dan 613 investor reksadana. Sebanyak 41,3% generasi milenial mengaku mulai membeli saham pada 1-2 tahun terakhir. Sedangkan kelompok usia Gen Z terdapat 48,1% yang mengaku baru mulai membeli saham kurang dari satu tahun terakhir.

Manajer Riset KIC Vivi Zabkie mengatakan, survei menganalisis perilaku investor muda dan perilaku pembelian jenis investasi dari demografi lainnya. Survei menunjukkan proporsi yang cenderung seimbang antara investor saham dengan investasi cukup besar (lebih dari Rp 50 juta) dan yang relatif kecil (kurang dari Rp 5 juta).

"Namun, laki-laki dan Gen X umumnya memiliki saham dengan jumlah besar (lebih dari Rp 50 juta), sementara perempuan serta mereka yang berusia muda lebih banyak yang memiliki saham dengan jumlah kecil,” kata Vivi, Senin (6/12).

Investor saham dalam survei ini yang dominasi responden dari kelompok usia muda ini mengatakan mereka melakukan investasi setiap mendapat dana lebih (47,6%). Namun ada pula yang melakukannya rutin setiap bulan (27,2%) dan saat pasar sedang bagus (20,0%).

Saham perusahaan sektor finansial merupakan saham yang paling banyak pernah dibeli sekaligus menjadi saham favorit para investor ini. Posisi berikutnya ditempati oleh sektor pertambangan dan consumer goods.

"Menarik melihat preferensi setiap generasi dalam memilih jenis investasi. Bahkan dalam memilih platform pembelian saham pun beda," ujar Vivi. Platform pembelian saham yang tumbuh beberapa tahun terakhir cenderung digunakan kelompok usia lebih muda dibanding platform yang sudah ada lebih lama.

Pada kelompok investor reksa dana, kelompok usia muda juga terlibat banyak membeli investasi ini dalam dua tahun terakhir. Perempuan dan Gen Z paling banyak masuk dalam kategori ini. Sementara Gen X cukup banyak yang telah berinvestasi reksadana selama lebih dari 5 tahun.

Dari sisi nominal investasi, investor reksadana pada survei ini juga tergolong investor baru. Ada 39% investor yang memiliki total investasi kurang dari Rp 1 juta, lalu 26% lainnya Rp 1-5 juta. Secara proporsi, perempuan dan Gen Z lebih banyak masuk kategori ini. Sementara Gen X dan Y cukup banyak yang memiliki reksadana dengan nilai lebih Rp 50 juta.

Sementara jika dilihat dari jenis reksadana, sebagian besar investor memilih jenis pasar uang. Selanjutnya hampir separuhnya memilih reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. "Mayoritas responden (79,6%) membeli reksadana melalui aplikasi online, ada juga yang membeli lewat e-Wallet (15.8%) dan marketplace (14,7%)," kata Vivi.

Emas Masih Jadi Investasi Terfavorit

Selain secara khusus membedah perilaku investor muda yang membeli saham dan reksa dana, survei ini juga menggali kecendrungan investor dalam memilih investasi secara umum. “Kami secara total mensurvei 1.939 responden yang berinvestasi dalam beragam bentuk, baik tradisional maupun modern seperti investasi digital,” ungkap Vivi.

Secara umum, emas masih menjadi pilihan umum saat investasi. Termasuk dalam kelompok usia muda (Gen Y dan Gen Z). Lebih 60% responden mengaku saat ini memiliki emas. Investasi tanah dan usaha menjadi pilihan berikutnya. Sedang pada kelompok investasi digital, reksadana dan saham yang paling banyak dipilih.

Emas dipilih, umumnya karena dipersepsikan mudah dijual. Sedang jenis investasi digital karena faktor high return, kepraktisan dan modern. "Pada variabel high risk, high return, praktis dan modern, investasi digital berada di TOP 3. Sementara pada variabel mudah dijual/dicairkan/liquid, emas unggul di posisi tertinggi," jelas Vivi.

Survei Investasi Pilihan Generasi Muda ini dilakukan Katadata Insight Center untuk Zigi.id, media yang dihadirkan untuk memberi informasi bagi Gen Z. Survei dilakukan pada 6-12 September 2021 kepada 1.939 responden.

Responden investor saham sebanyak 514 adalah pengguna atau pengunjung Stockbit sehingga dalam sejumlah analisis tidak dilibatkan untuk menghindari bias. Survei dilakukan secara online dengan kriteria responden investor berusia diatas 15 tahun.