PT Bank Ganesha Tbk berencana menawarkan 5,58 miliar saham baru dengan harga Rp 200 per saham melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dengan demikian, dana segar yang akan diterima perusahaan dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) I ini mencapai Rp 1,11 triliun.
Saham baru yang diterbitkan perusahaan tercatat mencapai 50% dari modal disetor dan ditempatkan perusahaan. Adapun, nilai nominal saham tercatat Rp 100 per saham. Dalam hal ini, setiap pemegang dua saham berhak atas satu saham baru yang diterbitkan oleh Bank Ganesha.
"Dana hasil penerbitan saham baru akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka memenuhi modal minimum dan modal kerja pengembangan usaha, melalui kredit. Ini termasuk pemberian kredit dengan layanan digital," demikian tertulis dalam prospektus yang diterbitkan perusahaan, Selasa (28/12).
Berdasarkan surat pernyataan pada 24 Desember 2021, PT Equity Development Investment Tbk selaku pemegang saham utama dan pengendali perusahaan dengan kepemilikan 29,86% menyatakan akan melaksanakan seluruh haknya, yakni sebanyak 1,66 miliar saham. Dana yang disediakan sebesar Rp 333,64 miliar.
"Pemegang saham utama telah menyetorkan uang muka setoran modal pada perusahaan pada 24 Desember 2021 sebesar Rp 1 triliun," ujar manajemen dalam prospektus.
Sisa dana sebesar Rp 666,35 disediakan untuk membeli saham yang tidak diambil haknya oleh pemegang saham lain. Jumlah saham itu maksimal 3,33 miliar saham.
Ketentuannya, sisa saham dalam PUT I akan dialokasikan terlebih dahulu kepada para pemegang HMETD yang telah melaksanakan haknya dan mengajukan pemesanan saham tambahan. Apabila terdapat sisa saham, maka Equity Development akan mengambil sisa saham tersebut.
Dalam prospektus disebutkan, pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam rights issue ini akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau terdilusi sebesar 30%.
Berdasarkan jadwalnya, pernyataan pendaftaran terkait PUT I disampaikan pada 27 Desember 2021. Sementara itu, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperkirakan diperoleh pada 14 Februari 2022.
Pencatatan saham baru hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Maret 2022. Saham baru ini dapat diperdagangkan selama lima hari kerja, mulai 1 Maret-8 Maret 2022.