Harga saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) meroket 9,49% atau 750 poin ke level Rp 8.650 pada perdagangan Selasa (4/1), pukul 10.50. Hal ini terjadi setelah perusahaan yang semula bernama Bank Harda Internasional itu mengumumkan rencana penerbitan saham baru.
Di dalam prospektus, Allo Bank mengumumkan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Emiten berkode BBHI ini akan menerbitkan 10,04 miliar saham baru atau 86% dari modal perusahaan saat ini. Jumlah ini setara 46,24% setelah rights issue.
"Perusahaan menetapkan saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 478 per saham. Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima perusahaan sebesar Rp 4,8 triliun," demikian tertulis dalam prospektus yang terbit Senin (3/1).
Saat ini, komposisi pemegang saham Allo Bank terdiri dari PT Mega Corpora sebanyak 90%, Komisaris Allo Bank Ali Gunawan memiliki 0,04%, dan sisanya masyarakat 9,96%.
Berdasarkan surat pernyataan kesanggupan dan ketersediaan dana pada 27 Desember 2021, Mega Corpora selaku pemegang saham utama telah menyatakan hanya akan mengambil sebagian saham baru yang menjadi haknya, atau 30% dari seluruh saham baru, yakni 2,71 miliar saham baru senilai Rp 1,3 triliun. Nantinya, kepemilikan Mega Corpora akan menjadi 60,87% saham perusahaan.
Mega Corpora akan mengalihkan sebagian saham baru yang menjadi haknya kepada PT Bukalapak.com, entitas Grup Salim yakni PT Indolife Investama Perkasa, Abadi Investments Pte. Ltd, H Holdings Inc, Trusty Cars Pte Ltd, dan PT CT Corpora.
Bukalapak akan mengambil 2,49 miliar saham baru atau 11,49% dari total saham perusahaan, Abadi Investments sebesar 1,52 miliar saham baru atau 7%, dan Indolife Investama Perkasa sebanyak 1,3 miliar saham baru atau 6%.
Sisanya, H Holdings sebesar 448 ribu saham baru atau 2,07%, Trusty Cars sebanyak 150 ribu saham baru atau 0,69%, dan CT Corpora sebanyak 408 ribu saham baru atau 1,88% saham perusahaan.
Rights issue ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dilaksanakan selama lima hari kerja mulai 13 Januari 2022 - 19 Januari 2022.
Berdasarkan ketentuan, setiap pemegang 100 saham berhak atas 86 saham baru, di mana setiap 1 saham baru memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang harus dibayar penuh saat mengajukan pemesanan pelaksanaan rights issue.
Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya, maka kepemilikannya akan terdilusi maksimum 46,24%.
Perusahaan akan menggunakan dana hasil penerbitan saham baru untuk memperkuat struktur permodalan demi meningkatkan modal inti perusahaan, di mana Allo Bank akan menjadi Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2.
Selain itu, dana akan digunakan untuk mengembangkan usaha, termasuk kredit dengan inovasi teknologi atau bank digital.