Konsep Break Even Point dalam Bisnis dan Cara Kerjanya

Pexels.com/Tima Miroshnichenko
Ilustrasi analisis break even point.
Penulis: Fathnur Rohman
Editor: Safrezi
24/2/2022, 09.47 WIB

Break even point adalah istilah di dalam keuangan yang berkaitan dengan perhitungan modal saat sebuah perusahaan akan memproduksi produk. Break even point (BEP) atau disebut juga dengan sebutan titik impas, merupakan metode yang harus dipahami oleh pengusaha pada bidang apapun.

Di dalam akuntansi bisnis, analisis titik impas ini sering digunakan karena memiliki banyak manfaat. Sebab, analisis break even point adalah cara efektif agar perusahaan bisa menentukan kapasitas produksi, sehingga keuntungan yang akan didapat bisa diketahui nilainya.

Penasaran dengan apa itu break even point dan cara kerjanya? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Mengenal Istilah Break Even Point

Mengutip dari jurnal Analisis Break Even Point (BEP) Sebagai Dasar Perencanaan Laba Bagi Manajemen, break even point adalah sebuah kondisi ketika operasional sebuah perusahaan tidak mendapat keuntungan sekaligus tidak menderita kerugian. Artinya, antara pendapatan dan biaya dalam kondisi yang sama, sehingga labanya adalah nol.

Pendapat di atas sejalan dengan penjelasan dalam buku Accounting Management Planning and Control yang ditulis oleh Richard M Lynch, bahwa break even point adalah tingkat volume di mana untuk total pengeluaran sama dengan total pendapatan dan untungnya nol.

Analisis titik impas atau break even point adalah salah satu acuan dasar bagi seseorang yang ingin merintis bisnis dalam bidang apapun, terutama pada produksi barang dan jasa. Seperti disebutkan di atas break even point akan menunjukan persamaan biaya serta harga produk.

Bahan yang dipelajari dalam analisis break even point adalah hubungan antara volume penjualan dan profitabilitas. Maksudnya yaitu menentukan titik tertentu dimana penjualan dapat menutup biaya, sekaligus menunjukkan besarnya keuntungan. Analisis ini juga bisa digunakan untuk mengetahui kerugian perusahaan apabila penjualan melampaui atau berada di bawah target.

Sementara itu definisi lain tentang titik impas dikemukakan juga oleh Glenn A Welsch. Dia menyebutkan break even point adalah penjualan dan garis biaya total yang berpotongan. Berdasarkan penjelasan ini dapat disimpulkan pada titik dimana terjadi perpotongan antara garis penjualan dan garis total biaya, maka tingkat break even point tercapai.

Konsep Break Even Point             

Perhitungan break even point adalah salah satu cara yang dapat digunakan mengetahui volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba. Sesuai pengertiannya, break even point akan menunjukan labanya sama dengan nol.

Bagi pebisnis, break even point adalah ilmu yang mesti dikuasai. Sebab, analisis titik impas akan memudahkannya dalam menentukan margin laba maupun memprediksi kembalinya modal usahanya.

Melansir Investopedia, break even point adalah tingkat produksi di mana total pendapatan produksi sama dengan total biaya produksi. Hal ini juga berlaku pada dunia investasi. Dalam investasi break even point merupakan titik di mana biaya awal sama dengan harga pasar.

Konsep break even point adalah tingkat produksi dimana biaya produksi sama dengan pendapatan untuk suatu produk. Artinya, titik impas memerlukan informasi mengenai penjualan dan biaya yang dikeluarkan.

Dalam perhitungan jenis ini keuntungan bersih akan diperoleh jika volume penjualan melebihi biaya yang harus dikeluarkan. Sebaliknya, perusahaan akan menderita kerugian bila penjualan hanya cukup untuk menutup sebagian biaya yang dikeluarkan.

Unsur-unsur Break Even Point

Tujuan dari analisis break even point adalah untuk mengetahui pendapatan hasil penjualan sama dengan jumlah semua biaya variabel dan biaya tetapnya. Hal ini penting karena menyangkut dengan aktivitas produksi barang atau jasa dalam sebuah perusahaan.

Selain biaya variabel dan biaya tetap, masih ada beberapa unsur untuk melakukan perhitungan dengan analisis break even point. Dikutip dari Ocbcnisp.com, elemen-elemen dalam break even point adalah sebagai berikut:

Biaya Tetap

Fixed cost atau biaya tetap adalah biaya pokok yang akan dikeluarkan oleh perusahaan baik saat kegiatan produksi maupun tidak. Contohnya seperti biaya perawatan mesin produksi, sewa gedung, dan sebagainya.

Biaya Variabel

Biaya variabel atau variable cost adalah biaya yang besarnya tergantung pada tingkat produksi. Contohnya yaitu biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dan sebagainya.

Biaya Campuran

Mixed cost adalah campuran atau kombinasi dari biaya tetap dan variabel.

Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan adalah jumlah pengeluaran sekaligus beban yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa. Contohnya seperti biaya impor/ekspor produk.

Margin Laba

Margin laba adalah rasio profitabilitas, dihitung dengan cara membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dengan penjualan.

Semua elemen di atas menjadi komponen dari break even point. Analisis tersebut sangat berguna bagi pebisnis yang hendak memulai bisnisnya baik di bidang produksi barang atau jasa.

Rumus Break Even Point

Analisis break even point adalah metode perhitungan yang dapat digunakan di berbagai bidang bisnis dan keuangan. Rumusnya yaitu dihitung dengan membagi biaya tetap produksi dengan harga per unit dikurangi biaya variabel produksi.

Ada beberapa metode untuk menghitung break even point, berikut rumus-rumus yang bisa digunakan:

  • Rumus break even point (unit) = jumlah total biaya tetap / (harga jual per unit produk – biaya variabel setiap unit produk).
  • Rumus break even point (dalam rupiah) = jumlah total biaya tetap / ( 1 – biaya variabel per unit produk / harga jual per unit).

Menurut Bankrate, break even point adalah titik waktu ketika perkiraan pendapatan sebuah perusahaan sama persis dengan perkiraan biaya total. Di sinilah kerugian perusahaan berakhir dan keuntungannya mulai menumpuk. Pada titik ini, sebuah proyek, produk atau bisnis layak secara finansial.

Fungsi utama analisis break even point adalah untuk mencari tahu volume penjualan dapat menghasilkan keuntungan atau kerugian. Selain itu cara ini pun memiliki sejumlah manfaat seperti memberitahu berapa besar jumlah investasi yang dibutuhkan, hingga memberi margin agar menjadi penanda agar tidak mengalami kerugian.