Riset IFG: Mayoritas Asuransi Jiwa RI Sulit Raup Untung dari Investasi

Katadata/Agustiyanti
Head of IFG Progress Reza Zamora Siregar menjelaskan, sebanya 70% dari 39 perusahaan asuransi jiwa yang diriset IFG memiliki aset di bawah Rp 10 triliun
Penulis: Agustiyanti
7/3/2022, 17.37 WIB

Studi yang dilakukan lembaga riset di bawah Holding BUMN Asuransi, IFG Progress menunjukkan mayoritas perusahaan asuransi jiwa memiliki modal di bawah Rp 10 triliun. Kondisi aset tersebut membuat perusahaan asuransi kesulitan mencetak keuntungan dari pengembangan investasi. 

Head of IFG Progress Reza Zamora Siregar menjelaskan, sebanyak 28 perusahaan atau  70% dari 39 perusahaan asuransi jiwa yang diriset IFG memiliki aset di bawah Rp 10 triliun. Hanya terdapat 11 perusahaan asuransi jika beraset Rp 10 triliun ke atas, dengan mayoritas di antaranya merupakan perusahaan asing.  Adapun 39 perusahaan asuransi jiwa diriset IFG  mewakili 80% total aset industri. 

“Institusi dengan aset di bawah Rp 10 triliun sulit untuk mengembangkan investasi dan mencetak keuntungan, karena biaya untuk mengelola investasi itu mahal,” ujar Reza dalam  IFG Progress Media Gathering, Senin (7/3). 

Hal ini, menurut dia, membuat setengah dari perusahaan asuransi jiwa dengan aset di bawah Rp 10 triliun mengalami penurunan ekuitas dan risk based capital (RBC). “Beberapa di antaranya bahkan memiliki RBC di bawah 120% atau ketentuan minimum OJK,” katanya. 

Reza mengatakan, studi yang dilakukan pihaknya juga menemukan, perusahaan asuransi yang mengelola aset minumum Rp 25 triliun memiliki kinerja yang lebih baik. Hanya terdapat enam perusahaan asuransi dengan skala bisnis tersebut, yang terdiri dari empat asuransi asing dan dua asuransi lokal. 

Halaman: