Bank of India Indonesia Kantongi Restu Rights Issue 1,65 Miliar Saham

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Pegawai melintas di dekat monitor pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/12/2021).
21/3/2022, 17.56 WIB

Bank of India Indonesia (BSWD) telah mengantongi restu pemegang saham untuk menerbitkan 1,65 miliar saham baru melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Restu diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar 16 Maret lalu.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), direksi Bank of India Indonesia menjelaskan penambahan modal tersebut dilakukan dalam rangka pemenuhan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum terkait modal inti minimum.

“Kepastian jumlah saham dan harganya akan diungkapkan dalam prospektus penambahan modal dengan HMETD yang akan disediakan kepada pemegang saham yang berhak pada waktunya sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku,” demikian tertulis dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (21/3).

Selanjutnya, perseroan akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera setelah rencana rights issue disetujui pemegang saham. Jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan.

Pemegang saham juga memberi wewenang kepada direksi BSWD untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan, sehubungan dengan penambahan modal ditempatkan disetor perseroan dengan HMETD IV.

Selain itu, para pemegang saham juga menyetujui perubahan Pasal 4 Ayat 2 anggaran dasar perseroan, yaitu meningkatkan modal ditempatkan dan disetor setelah pelaksanaan rights issue sebanyak-banyaknya 1,65 miliar saham atau dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp 200 per saham, menjadi sebanyak-banyaknya Rp 330 miliar.

Kewenangan dan kuasa juga diberikan kepada Dewan Komisaris perseroan untuk menyatakan realisasi jumlah saham yang dikeluarkan dalam PMHMETD IV dan menetapkan kepastian jumlah modal.

Sebelumnya, aksi korporasi ini ditujukan untuk memenuhi ketentuan regulator, yang mewajibkan modal inti minimum bank mencapai Rp 3 triliun pada akhir 2022. Melalui rights issue ini, modal inti perseroan diestimasi akan menjadi Rp 2,4 trilliun.

Adapun, dana hasil rights issue setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan, dan ekspansi kredit.

Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan pertumbuhan kredit sebesar 8% di tahun anggaran 2022 dan 10% pada 2023. Serta, menargetkan penyaluran kredit hingga Rp 100 miliar tahun ini.

Berdasarkan data RTI, pemegang saham BSWD per 31 Desember 2021 antara lain Bank of India sebesar 76%, PT Panca Mantra Jaya sebesar 18%, masyarakat sebesar 3,29%. Selain itu, Prakash R.Chugani sebesar 1,71%, Dilip Rupo Chugani sebesar 0,50%, Deepak Rupo Chugani sebesar 0,50%.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi