Erick Thohir Perlihatkan Kinerja Positif BUMN, Meski Anggaran Terkecil

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Rapat tersebut membahas RKP dan RKA K/L Tahun Anggaran 2023, usulan BUMN penerima PMN Tahun Anggaran 2023 serta usulan tentang rencana IPO/Right Issue.
Penulis: Yanuar
9/6/2022, 19.59 WIB

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tetap memperlihatkan kinerja positif meskipun anggaran yang diterima sangat kecil.

Bahkan badan-badan usaha milik negara pada 2021 berhasil meraih laba hampir 10 kali lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, BUMN tetap mampu memberi sumbangsih yang besar bagi negara, karena kementerian yang dipimpinnnya bekerja secara efektif dan kalkulatif.

Hal itu dikatakan Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa, 7 Juni 2022, seperti dalam video yang diunggah di akun instagram resmi @erickthohi.

Anggaran Kementerian BUMN pada 2020 sebanyak Rp 266 miliar, dan pada 2021 Rp 197 miliar usai dipotong karena Covid-19. Adapun anggaran pada 2022 adalah Rp 208,2 miliar dan pagu 2023 sebanyak Rp 232 miliar.

"Dukungan (anggaran) yang diberikan kepada Kementerian BUMN mungkin yang terkecil dibanding kementerian lain di seluruh Republik ini. Nah tentu kami tetap berharap tetap bekerja secara efisien dan kalkulatif. Tetapi memang jika tidak keberatan, kami tetap menginginkan anggaran tahun ini bisa tetap dijaga di angka 300-an (miliar rupiah)," kata Erick Thohir dalam pemaparannya.

Anggaran yang kecil itu, lanjut Erick Thohir, sebetulnya tidak sepadan dengan tanggung jawab dan amanah yang dibebankan kepada Kementerian BUMN.

"Namun kami terus bisa memastikan pembukaan lapangan kerja, bagaimana kami juga terus melakukan pendampingan kepada UMKM dan terus juga menjaga daripada proyek-proyek strategis nasional," ujarnya.

Pada bagian lain Erick Thohir mengungkapkan, total aset yang dikelola Kementerian BUMN saat ini mencapai Rp8.998 triliun.

"Jadi memang dengan pagu ini sangat jauh daripada beban kerja yang dilakukan oleh kami dan tentu para anggota Dewan bisa rasakan," kata dia lagi.

Total pendapatan BUMN mencapai Rp1.983 triliun atau setara dengan 99 persen dari pendapatan APBN.

"Apalagi kalau kita lihat kontribusi yang diberikan selama kami, tentu bekerja sama dengan Komisi VI di mana Komisi VI dorong berbagai teroboson yang kami lakukan," kata Erick Thohir lagi.

Adapun kontribusi pajak dan dividen BUMN yang disetor ke kas negara mencapai Rp 371 triliun. Sementara laba yang dicapai pada 2021, setelah melakukan konsolidasi laporan keuangan untuk pertama kalinya, meningkat secara drastis dari hanya Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 126 triliun.

"Ini prestasi yang saya rasa luar biasa. Jadi kami juga yakini ke depan dividen kami akan kembali normal setelah masa Covid-19 ini," kata Erick Thohir lagi.

Sehubungan dengan kesuksesan-kesuksesan itu, Erick Thohir berterima kasih kepada seluruh jajarannya di Kementerian dan semua jajaran direksi BUMN serta pimpinan dan anggota Komisi IV yang terus  mendorong melakukan konsolidasi di perusahaan-perusahaan BUMN.

Terkait konsolidasi ini, Erick Thohir menginformasikan bahwa dari 108 BUMN kini menjadi 41 perusahaan.

(Tim Riset Katadata)