Merah Putih Fund Kantongi Izin OJK, Siap Himpun Dana Awal Rp 4,46 T
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan venture capital Merah Putih Fund telah mendapat izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada tahap awal, Merah Putih Fund menargetkan hasil penggalangan dana sebesar U$ 300 juta atau sebesar Rp 4,46 triliun dengan asumsi kurs rata-rata Rp 14.882 per dolar AS.
“Kita mau bikin U$ 300 juta untuk dasarnya, nah ini bisa bersama tapi yang tak boleh benang merahnya dulu, founder-nya harus orang Indonesia, perusahaannya beroperasi di Indonesia, kalau nanti go public juga harus di Indonesia,” kata Erick kepada awak media di Kementerian BUMN, Selasa (23/8).
Erick juga menegaskan agar BUMN tidak lagi membuat modal ventura sendiri-sendiri. Dengan adanya Merah Putih Fund, adanya terjalin hubungan kolaborasi dengan pihak swasta dengan BUMN.
Untuk itu, BUMN telah mengambil keputusan strategis masuk ke ekosistem startup dengan membentuk anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang modal ventura. Hal ini tak lain karena BUMN menyadari startup sebagai aktor penting ekonomi masa depan.
“Kita punya yang namanya venture capital, ada 5 sekarang yang sudah berinvestasi di 136 startup. Karena ekosistem kita harus semakin bagus,” tambah Erick.
Ketua Project Management Officer Merah Putih Fund Eddi Danusaputro mengatakan, target first close mencapai US$ 300 juta. Namun, dirinya berharap target dari jumlah first close tersebut terkumpul pada kuartal pertam dan kuartal kedua.
“Tahun depan tapi kita tidak akan berhenti di situ, karena US$ 300 juta itu first close kita akan ada second close another tambahan US$ 300 juta lagi, jadi total di 2024 target terkumpul US$ 600 juta,”paparnya.
Sebagai informasi, modal ventura yang disebutkan Erick tersebut terdiri dari perusahaan dari 5 perusahaan. Perusahaan yang dimaksud yaitu MDI Ventures milik Telkom, BNI Modal Ventura, Telkomsel Mitra Inovasi, BRI Ventures, dan Mandiri Capital Indonesia.
Erick menambahkan, ekonomi digital terbukti menjadi salah satu pilar resiliensi ekonomi nasional di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Dalam lanskap ekonomi digital itulah startup berperan penting, mulai dari menyediakan solusi digital terhadap kebutuhan sehari-hari, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pencapaian dan daya saing teknologi Indonesia.
Dengan bonus demografi yang tengah dihadapi Indonesia, gen Z dan gen A akan memainkan peranan penting dalam perubahan negeri. Kelas ekonomi menengah Indonesia diperkirakan tumbuh hingga berjumlah lebih dari 145 juta orang.