PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mengklaim jumlah pendaftar haji di Bank Muamalat tumbuh 50% secara tahunan atau year on year (YoY), jauh di atas pertumbuhan secara industri yang sebesar 22% (YoY). Pencapaian itu salah satunya dipicu inovasi digital.
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana mengatakan, pihaknya telah menguasai 42% pangsa pasar haji plus dan 14% haji reguler di Indonesia.
Salah satu faktor peningkatan jumlah pendaftar haji sekaligus pangsa pasar ialah hadirnya fitur pembukaan Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) dan pembayaran setoran awal porsi haji secara daring atau online di aplikasi mobile banking Muamalat Digital Islamic Network (DIN).
"Inovasi ini memudahkan calon jemaah haji di Tanah Air untuk melakukan pendaftaran haji tanpa harus datang langsung ke kantor cabang,” ujarnya dihadapan Komisi Nasional Haji Nigeria di Jakarta, Senin (10/10).
Menurut dia, digitalisasi merupakan kunci dari penyelenggaraan ibadah haji yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, sebagai bank yang dimiliki oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Bank Muamalat terus berinovasi, khususnya dalam hal digitalisasi pendaftaran haji.
Permana optimistis calon jemaah haji Indonesia yang menggunakan fitur pendaftaran haji secara online akan terus tumbuh, karena sesuai dengan kebutuhan di era digital.
Bank Muamalat, lanjutnya, juga akan terus memberi edukasi kepada anak muda untuk mempersiapkan ibadah haji secara optimal dan terencana sejak dini.
Sebagai informasi, Bank Muamalat dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menerima kunjungan dari National Hajj Commission of Nigeria hari ini, di Muamalat Tower, Jakarta Selatan.
Delegasi yang dipimpin oleh Alhaji Zikrullah Kunie Hassan ini berkunjung ke Indonesia dalam rangka mempelajari tata kelola keuangan dan penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia, sekaligus menghadiri Konferensi Haji Internasional sebagai rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).