Laba Bersih Bank Mandiri Tembus Rp 30 T Kuartal III, Tumbuh Nyaris 60%

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.
Nasabah menunjukkan layanan aplikasi mobile Kopra di puncak peringatan Ulang Tahun ke-24 Bank Mandiri di Senayan, Jakarta, Sabtu (22/10/2022).
Penulis: Lavinda
26/10/2022, 16.22 WIB

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih konsolidasi Rp 30,7 triliun pada kuartal III 2022, atau tumbuh 59,4% dari raihan laba bersih periode yang sama tahun lalu, Rp 19,2 triliun. Hal itu ditopang oleh realisasi kredit dan pendanaan yang tumbuh signifikan.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pertumbuhan laba merupakan hasil dari strategi baru Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem, baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan.

Berdasarkan paparan kinerja keuangan, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi per September 2022 tercatat Rp 1.167 triliun atau tumbuh 14,28% secara tahunan. Pertumbuhan kredit berada di atas  pertumbuhan industri yang sebesar 11%.

Darmawan menilai, peningkatan kredit Bank Mandiri tak terlepas dari fundamental ekonomi Indonesia yang masih solid.

“Dalam mendorong penyaluran kredit, kami tetap fokus pada sektor yang prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah,” ujarnya dalam Paparan Publik terkait Kinerja Keuangan Kuartal III 2022, Rabu (26/10).

Menurut Darmawan, fungsi intermediasi merata di seluruh segmen. Adapun, kredit korporasi yang menjadi pilar utama bisnis Bank Mandiri tumbuh 12,2% menjadi Rp 410 triliun per akhir September 2022.

Dari sisi profitabilitas, rasio pengembalian ekuitas atau Return on Equity (ROE) tier-1 bank only telah menyentuh 23,28%, atau naik 822 basispoin (bps) secara tahunan. Sementara posisi margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) konsolidasi tercatat di level 5,42%.

Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 12,13% dari Rp 1.213 triliun pada kuartal III 2021 menjadi Rp 1.361 triliun pada akhir kuartal III 2022. Hal ini ditopang oleh peningkatan dana tabungan yang naik 15,1% menjadi Rp 533 triliun secara konsolidasi.

Dari sisi kualitas aset, posisi rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) bank only melandai ke level 2,3% per September 2022. Posisi tersebut lebih baik dibandingkan periode September 2021 yang sempat menyentuh 3,1% atau turun sebesar 80 bps.

Dalam menjaga kualitas aset, lanjut Darmawan, Bank Mandiri juga membentuk pencadangan yang memadai. “Sampai kuartal III 2022, kami menyiapkan pencadangan dengan NPL Coverage ratio mencapai 292%, meningkat dari posisi kuartal III tahun sebelumnya yang sebesar 247%,” tutur Darmawan.

Reporter: Zahwa Madjid