Emiten bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan kredit perseroan akan tumbuh pada 9% sampai 11% di tahun depan. Perseroan tetap optimis dengan angka tersebut meskipun bakal menghadapi risiko resesi ekonomi.
Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan target 9% cukup besar bagi perseroan karena kredit BRI sudah mencapai Rp 1,111,4 triliun. Menurutnya, untuk mencapai pertumbuhan kredit 10%, setidaknya BRI harus menyalurkan kredit net kepada segmen mikro saja sebesar Rp 111 triliun.
"Untuk ukuran menyalurkan kepada mikro Rp 111 triliun bukan masalah kecil dan itu cukup besar. Makanya, guideline kita yaitu 9% sampai 11%," kata Sunarso, dalam paparan kinerja, Rabu (16/11).
Selain itu, Sunarso menyampaikan pertumbuhan harus dilakukan secara realistis. Namun, untuk mencapai pertumbuhan secara berkelanjutan, ada empat syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:
Pertama, Bank harus memiliki sumber pertumbuhan baru yang jelas. "BRI punya kejelasan untuk sumber itu. Karena BRI sudah berhasil membentuk holding ultra mikro. Di segmen mikro kita optimis bisa tumbuh 14%," katanya.
Kedua, Bank harus memiliki modal yang cukup. Adapun, BRI mencatatkan Capital Adequancy Ratio (CAR) secara grup 26%, sedangkan bank only 24%. Artinya, BRI memiliki kecukupan modal untuk mencapai target pertumbuhan kredit. Sebab menurutnya, dengan CAR 17,5% cukup untuk tumbuh dan perseroan sudah memenuhi syarat kedua ini.
Ketiga, Bank harus memiliki likuiditas. Adapun loan to deposit rasio atau LDR BRI secara konsolidasi 88,51% pada kuartal III tahun 2022. Menurutnya, LDR yang optimal yaitu 92% untuk bisa memacu pertumbuhan.
Keempat, Bank harus memastikan pertumbuhan kredit yang berkualitas serta manajemen pencadangan. Pencadangan menurutnya juga harus dilakukan karena kehati-hatian saja tidak cukup untuk menjaga kualitas aset.
Adapun, Bank Rakyat Indonesia mencatatkan laba bersih Rp 39,31 triliun pada sembilan bulan tahun 2022 atau tumbuh 106,14% secara tahunan. Tercatat, secara konsolidasi BRI menyalurkan kredit sebesar Rp 1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92% yoy pada kuartal III 2022. Portofolio kredit UMKM BRI juga meningkat 9,83% yoy menjadi Rp 935,86 triliun di akhir September 2022.
Sebelumnya, BRI menyalurkan kredit ke segmen UMKM Rp 852,12 triliun pada September 2021 yang lalu lalu. Alhasil, proporsi kredit UMKM BRI saat ini terus meningkat menjadi sebesar 84,20% dari total portofolio kredit perusahaan.