Adanya BCA Platinum limit membuat proses transaksi tidak bisa dilakukan secara bebas. Meski begitu, penetapan limit memiliki kelebihan tersendiri bagi nasabah, yaitu untuk melindungi agar uang puluhan atau ratusan juta di dalam rekening tidak habis saat terkena skimming.
Seperti diketahui, BCA mengeluarkan beragam kartu debit maupun kredit yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Baik itu untuk kalangan umum, pebisnis atau investor. Batas limit transaksi juga dibedakan berdasarkan ATM atau mesin EDC tertentu.
BCA Platinum Limit Berdasarkan Jenis Transaksi dan Metode Transfer
Penetapan limit di dunia perbankan merupakan hal yang lumrah. Limit yang ditentukan oleh BCA sendiri cukup variatif, baik itu limit transfer, debit hingga tarik tunai. Besarannya ditentukan berdasarkan jenis kartu/tabungan yang dipegang nasabah. Berikut ini, adalah BCA Platinum limit yang perlu diketahui nasabah, dilansir dari bca.co.id.
- Limit debit Rp 100.000.000.
- Limit transfer BCA Platinum ke sesama BCA (Rupiah-Rupiah) Rp 100.000.000.
- Limit transfer ke sesama BCA (Rupiah-Valas) Rp 100.000.000.
- Limit transfer BCA Platinum ke BCA Rp 25.000.000.
- Limit penarikan tunai Rp 10.000.000.
- Limit setor tunai kartu BCA Platinum hingga Rp 100.000.000.
- Biaya admin BCA Platinum Rp 19.000.
- Biaya membuat/mengganti kartu ATM BCA Platinum Rp 20.000.
Adapun, jika dilihat berdasarkan metode transfer yang digunakan BCA Platinum limit untuk transaksi transfer ditetapkan sebagai berikut:
1. Melalui ATM BCA ke Bank Lain
Besaran BCA Platinum limit untuk transaksi dari rekening BCA ke rekening lain, ditetapkan sebesar Rp 25.000.000.
2. Melalui E-Banking
Untuk metode transaksi menggunakan e-banking, limit transfer BCA Platinum untuk transaksi ke sesama rekening BCA, ditetapkan sebesar Rp 100.000.000. Sementara, untuk transfer antar bank, limit yang ditetapkan adalah sebesar Rp 25.000.000
3. Melalui M-Banking
Pihak BCA menetapkan limit transfer untuk kartu BCA Platinum ke sesama rekening BCA sebesar Rp 100.000.000. Sedangkan, BCA Platinum limit yang ditetapkan untuk transaksi transfer ke bank lain, ditetapkan sebesar Rp 25.000.000.
Jenis-jenis Mesin ATM yang Disediakan oleh BCA
Setelah mengetahui BCA Platinum limit, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis mesin ATM yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, berikut kami lansir dari Lifepal.co.id:
1. ATM Setor Tunai
ATM Setor Tunai BCA memungkinkan nasabah melakukan transaksi non tunai, mulai dari transfer, membayar tagihan, penarikan tunai dan setor tunai. Jenis ATM satu ini tersebar di banyak wilayah untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi.
2. ATM Multifungsi
Jenis ATM kedua ialah ATM multifungsi namun fiturnya tidak sebanyak ATM Setor Tarik. Meski begitu, ATM jenis ini tetap memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi non tunai seperti transfer dan membayar sejumlah tagihan.
3. ATM Non Tunai
ATM Non Tunai hanya memperbolehkan transaksi non tunai. Sejumlah transaksi non tunai yang bisa dilakukan di antaranya melakukan transfer ke sesama nomor rekening BCA maupun antar bank. Selain itu, jenis ATM ini mudah ditemui di sejumlah tempat umum.
Tips Melakukan Transaksi di ATM dengan Aman
Tips melakukan transaksi di ATM perlu nasabah ketahui seiring dengan semakin banyaknya tindak kejahatan. Berikut tips aman melakukan transaksi di ATM:
1. Memperhatikan Lokasi ATM
Memilih lokasi ATM ketika melakukan penarikan merupakan tips pertama yang perlu dipertimbangkan agar prosesnya berjalan aman. Jika Anda merasa lokasi ATM tidak aman, bisa meminta saudara atau teman untuk menemani.
2. Memperhatikan Kondisi Mesin ATM
Tips kedua ialah memperhatikan kondisi mesin ATM yang akan digunakan. Pastikan tidak ada alat yang mencurigakan di bagian slot kartu untuk menghindari rekening terjebak oleh skimming kartu.
3. Pastikan di Dalam Mesin ATM ada CCTV
Proses transaksi di mesin ATM akan terasa aman jika dilengkapi dengan CCTV. Melalui CCTV, beragam kegiatan di sekitar akan terpantau dan terekam. Pelaku kejahatan pun akan berpikir dua kali untuk memulai aksi di sekitar ATM yang terpantau oleh CCTV.
4. Mengganti PIN secara Berkala
Mengganti PIN secara berkala turut menjadi solusi efektif agar terhindar dari beragam bentuk penipuan. Anda bisa melakukan penggantian PIN 3 bulan sekali dengan menggunakan kombinasi angka acak yang tidak mudah ditebak. Usahakan tidak menggunakan tanggal lahir.