PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk akan fokus menggarap segmen konsumen, korporasi, dan UMKM yang berorientasi ekspor pada 2023.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan tahun 2023 diprediksi menjadi tahun yang menantang bagi perekonomian dunia. Ia pun menyebut ekonomi dalam negeri harus memiliki banyak kegiatan agar memiliki efek multiplier terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Kami mau membantu UMKM untuk go global, bantu mereka supaya bisa ekspor, sehingga dapat meningkatkan kapabilitas usaha sekaligus profitabilitas buat mereka," kata Royke, Minggu (18/12).
Menurutnya, perbankan sebagai intermediasi tidak boleh menargetkan pertumbuhan kinerja stagnan atau bahkan takut. Pasalnya, hal tersebut justru akan mendorong penurunan transaksi sehingga membuat ekonomi semakin terpuruk.
"Maka dari itu, kami fokus dengan transformasi. Kami berharap kami dapat menjadi suatu bank yang lebih kompetitif dengan digitalisasi, tidak hanya di sisi produk tapi juga proses bisnis, operating cost yang terkendali," kata Royke.
Royke optimistis level modal BNI cukup kuat untuk menyerap risiko maupun ekspansi dalam menjawab berbagai peluang tahun depan. Selain itu, ia juga menyebut level likuiditas bank juga sangat solid.
BNI membukukan laba bersih senilai Rp 13,69 triliun pada triwulan III-2022, naik 76,87% secara tahunan. Ini terutama disokong oleh pendapatan bunga senilai Rp 39,27 triliun, atau naik 4,66%.