Emiten bank syariah, PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) membukukan perolehan laba bersih setelah pajak sepajang tahun 2022 senilai Rp 1,78 triliun. Perolehan laba tersebut meningkat 21,91% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,46 triliun. Perolehan merupakan torehan tertinggi BTPS.
Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmy Achmad mengungkapkan, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp 11,5 triliun atau naik 10% dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 10,4 triliun.
“Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) di bawah ketentuan regulator,” kata Fachmy, dalam keterangan resmi, Sabtu (11/2).
Total aset perusahaan sampai akhir 2022 mencapai Rp 21,2 triliun. BTPN Syariah juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 53%, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) berada di level Rp 12 triliun.
Fachmy mengungkapkan, pencatatan kinerja tersebut tidak lepas dari dukungan semua pemangku kepentingan; mulai dari bankir pemberdaya yang menjadi karyawan, nasabah pembiayaan yang tangguh.
Kemudian, nasabah pendanaan yang mendukung penuh, pemerintah dengan program yang seimbang, regulator dengan berbagai kebijakan yang mendukung perbankan, hingga masyarakat yang percaya dengan keberadaan program yang dijalankan BTPN Syariah.
Sepanjang tahun 2022, BTPS juga melakukan telah mencatatkan serangkaian inovasi untuk mewujudkan aspirasi bank membangun ekositem digital syariah khusus untuk segmen pra dan cukup sejahtera. Pertama, akses keuangan untuk modal kerja produktif (access to finance) bagi nasabah yang terus bertumbuh atau Mitra Tepat yang merupakan perpanjangan tangan bank.
Kedua, inovasi untuk memperluas akses pengetahuan (access to knowledge). Sejak awal perusahaan telah menempatkan program pemberdayaan yang terukur dan berkelanjutan untuk seluruh nasabah.
Ketiga, inovasi dalam memperluas akses persediaan (access to supply) melalui aplikasi Warung Tepat. Kini, bagi nasabah inklusi yang sudah melek teknologi, dapat dengan mudah mendapatkan akses pada pasokan barang kebutuhan sehari-hari ditempat aktifitas tanpa harus meninggalkan usaha untuk melakukan perjalanan ke sumber kebutuhan.