PT Bank UOB Indonesia sedang menjalankan proses akuisisi bisnis consumer banking dengan Citigroup. Adapun, integrasi bisnis consumer banking yang dimaksud berupa jual beli aset dan liabilitas pada 2023. Akuisisi yang dilakukan UOB Group juga dilakukan di tiga negara lainnya.
"Sekarang progres sedang berjalan untuk integrasi ini, dari segi sistem, dari segi nasabah dan juga dari produk-produk yang kami luncurkan, ya memang sedang dalam persiapan," kata Head of Strategic Communication and Brand UOB Indonesia Maya Rizano saat ditemui wartawan, dikutip Rabu (29/3).
Maya mengatakan, aksi korporasi ini merupakan akuisisi retail terutama kartu kredit, tentunya akan membuat pasar UOB Grup dapat berekspansi lebih besar. Apalagi, akuisisi tersebut juga dilakukan kepada Citibank di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
"Yang kita akuisisi itu kan dari beberapa Citibank, tidak hanya di Indonesia tapi Malaysia, Thailand dan juga Vietnam," katanya. Terkait akuisisi tersebut, UOB Group menggelontorkan dana dengan total 4,9 miliar dolar Singapura atau setara Rp 52 triliun.
Dia mengatakan akan mengumukan lebih detail terkait dengan aksi akuisisi tersebut pada semester dua tahun ini. Namun sebagai informasi, Maya mengungkapkan Bank UOB di Malaysia dan Thailand sudah melaksanakan akuisisi pada 1 November 2022.
Maya mengatakan ke depannya akan ada penyelarasan antar dua bank ini walaupun produknya nanti berbeda, namun secara visi dan misi akan sama. "Secara visi misi tentu sama yaitu membangun platform perbankan di ASEAN," katanya.
Sebelumnya, Deputy Chairman and CEO UOB Wee Ee Cheong mengatakan, akuisisi ini merupakan pilihan strategis yang tepat. Menurutnya, Citigrup selama ini telah mengembangkan bisnis mereka dengan kapabilitas dan sumber daya manusia terbaik.
"Dari sudut pandang integrasi, membeli dari satu institusi tunggal dengan reputasi yang baik dan bisnis yang seragam akan mengurangi beban. Ini merupakan suatu deal yang strategis, kami membeli satu bisnis yang berkualitas, empat negara sasaran dengan nasabah, SDM dan kapabilitas yang saling melebgkapi dengan yang kami miliki," kata Wee Ee dalam konferensi pers virtual, Jumat (14/1).
Ia menyebut, akuisisi ini akan meningkatkan basis nasabah UOB hingga dua kali lipat menjadi 5,3 juta nasabah, serta menjadikan bank UOB sebagai salah satu bank ritel terbesar di kawasan Asia Tenggara.
UOB adalah bank dengan aset terbesar ketiga di Singapura sekaligus ASEAN berdasarkan data Forbes 2021, setelah DBS dan OCBC sebelum proses akuisisi ini. Total asetnya mencapai US$ 326,7 miliar.