Modalku Salurkan Dana Rp 48 Triliun di Asia Tenggara

Modalku
Grup Modalku menutup tahun 2022 dengan penyaluran pendanaan sebesar lebih dari Rp 41,2 triliun kepada lebih dari 5,1 juta total transaksi UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Modalku merupakan salah satu platform pendanaan digital di Indonesia yang menghubungkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pendana individu dan institusi.
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Lona Olavia
16/5/2023, 20.42 WIB

Fintech peer to peer lending Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan Rp 48 triliun ke lebih dari 5,1 juta UMKM di Asia Tenggara, tepatnya di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Angka ini meningkat lebih dari 40% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Per 16 Mei 2023, Modalku mencatatkan tingkat keberhasilan pengembalian dana atau TKB90 sebesar 95,44%.

Country Head Modalku Arthur Adisusanto mengatakan bahwa Modalku terus berupaya untuk konsisten dalam meningkatkan profitabilitas bisnis yang berkelanjutan.

"Kedepannya kami juga lebih optimis untuk mencatatkan pertumbuhan positif karena potensi bisnis fintech di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertumbuhnya ekonomi dan kebutuhan pendanaan sektor UMKM," katanya dalam keterangan pers, Selasa (16/5).

Arthur menyatakan, menjaga angka TKB90 juga menjadi prioritas Modalku sebagai tanggung jawab kepada para pemberi dana.

Sementara itu, pernah mengalami gagal bayar hingga Rp 217 miliar pada 2020, Arthur membagikan tiga tips untuk mengatasinya, yakni:
1. Penagihan
Perusahaan menjaga kualitas pendanaan dan melakukan penagihan secara optimal demi menghindari status pendanaan gagal bayar.
2. Restrukturisasi
Transaksi pendanaan yang sudah berstatus gagal bayar akan dikomunikasikan dengan penerima dana dengan menawarkan proses restrukturisasi.
3. Asuransi
Poses pengajuan klaim ke asuransi juga dijalankan untuk beberapa transaksi pendanaan lainnya.

Lebih lanjut, perusahaan juga sudah mulai menjalankan bisnis dengan prinsip berkelanjutan. Melalui pendekatan ini, Modalku berusaha menemukan keseimbangan antara faktor ekonomi, lingkungan, dan sosial, baik dalam operasi internal maupun dalam aktivitas pendanaan.

Sustainability and ESG Lead Grup Modalku Annette Aprilana mengatakan, praktik investasi lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG di Grup Modalku telah terintegrasi dengan bisnis utama. Salah satunya dengan adanya penilaian risiko ESG ke dalam proses credit assessment UMKM atau penerima dana.

"Penilaian ini mempertimbangkan risiko lingkungan dan sosial dari calon penerima dana atau UMKM berdasarkan kerangka penilaian risiko ESG di Modalku," katanya.

Sektor pengadaan pemerintah memiliki pertumbuhan yang cukup signifikan. Anggaran belanja pemerintah tahun ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3.061 triliun.

Karena itu, Modalku menghadirkan produk Modal Proyek bagi perusahaan atau vendor e-catalogue dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang membutuhkan alternatif pendanaan tanpa agunan ketika hendak menjalankan proyek dari pemerintah.

Nominal pendanaan yang ditawarkan hingga Rp 1,5 miliar dengan tenor fleksibel hingga 120 hari sesuai tempo pembayaran proyek. Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dengan nama Funding Societies.


Reporter: Lenny Septiani