The Fed Diprediksi Tahan Bunga, Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.
Petugas menunjukkan emas edisi imlek berupa gambar Kelinci di Butik Emas Antam, Setia Budi, Jakarta.
Penulis: Syahrizal Sidik
14/6/2023, 08.17 WIB

Harga emas dunia merosot selama tiga hari perdagangan beruntun. Ini karena data inflasi di Amerika Serikat hanya naik 0,1% pada Mei atau sesuai dengan perkiraan pasar. Sehingga, The Federal Reserve diproyeksikan tak akan menaikkan suku bunga dalam pertemuan bulan ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, merosot 11,10 dolar AS atau 0,56% menjadi ditutup pada US$ 1.958,60 per troi ons setelah menyentuh level tertingginya di level di US$ 1.985,90 dan terendah di US$ 1.954,10.

Sementara, emas berjangka turun 7,50 dolar AS atau 0,38% menjadi US$ 1.969,70 pada Senin (12/6), setelah melemah 1,40 dolar AS atau 0,07 persen menjadi US$ 1.977,20 dolar AS pada Jumat (9/6) pekan lalu.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (13/6) bahwa indeks harga konsumen (IHK) AS naik hanya 0,1% pada Mei dan 4% secara tahunan. Tingkat inflasi ini menjadi level terendah dalam dalam dua tahun.

Dengan semua angka yang sejalan dengan perkiraan pasar, para pedagang memperkirakan peluang hampir 100 persen Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga pada Rabu waktu setempat.

Federasi Nasional Bisnis Independen (NFIB) melaporkan bahwa Indeks Optimisme Bisnis Kecil naik 0,4 poin menjadi 89,4 pada Mei. Itu adalah bulan ke-17 berturut-turut bahwa indeks bertahan di bawah rata-rata selama 49 tahun di 98.

Emas telah kesulitan untuk keluar dari kisaran perdagangan yang ketat selama tiga minggu terakhir, di tengah beragam isyarat pada ekonomi global dan kebijakan moneter AS.

Investor sedang menunggu kesimpulan dari pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu waktu setempat, dengan mayoritas peserta condong ke arah jeda dalam siklus kenaikan suku bunga bank sentral.

Keputusan suku bunga dari Bank Sentral Jepang (BoJ) dan Bank Sentral Eropa (ECB) juga akan dirilis pekan ini, dengan ECB diperkirakan akan menaikkan suku bunganya 25 basis poin sementara BoJ diperkirakan akan mempertahankan kebijakan ultra-longgarnya.

Naiknya suku bunga biasanya menjadi pertanda buruk untuk aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, dengan logam kuning menghadapi tekanan baru karena kondisi moneter global semakin ketat.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli melemah 23,70 sen atau 0,99 persen, menjadi ditutup pada 23,822 dolar AS per troi ons. Platinum untuk pengiriman Juli terpangkas 13,40 dolar AS atau 1,35% menjadi menetap pada 981,90 dolar AS per troi ons.

Sedangkan, harga logam mulia PT Aneka Tambang Tbk, atau emas Antam diperdagangkan mulai Rp 1.059.000 per gram, turun Rp 3.000 pada Selasa kemarin dengan harga pembelian kembali Rp 940.000.

Reporter: Antara