Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan kerugian World Superbike (WSBK) karena tidak beraninya investor swasta masuk saat pandemi. Selain itu karena kurangnya kerja sama dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dia mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hanya membantu penyelenggaraan WSBK satu kali. Padahal penyelenggaraan WSBK sudah berlangsung tiga kali. Rinciannya, WSBK dilaksanakan pada 2021 di Sirkuit Mandalika, lalu pada 2022, dan berikutnya 3-5 Maret 2023.
"WSBK sudah tiga kali, tapi Kemenparekraf hanya bantu sekali. Tidak apa-apa, tapi terima kasih sudah dibantu biaya lisensinya," katanya di kantor BUMN, Kamis (22/6).
Selain itu, Arya juga mengungkapkan pihaknya sudah meminta Kemenparekraf untuk kembali membayar biaya lisensi WSBK tahun ini. Namun kata Arya, Kemenparekraf menolak pembayaran lisensi.
"Tidak dikasih Pak Sandi (Menteri Parekraf). Tidak apa-apa. Tapi Pak Sandi jangan terkejut kalau rugi, 'kok bisa, kami kan bantu', ya bantunya sekali dari tiga kali," katanya.
Arya juga mengungkapkan ajang olahraga membebani arus kas holding BUMN Pariwisata InJourney.
Apalagi saat itu investor swasta masih belum mau masuk untuk mendukung WSBK di tengah pandemi Covid 19. Oleh karena itu, jika ada kerugian merupakan hal yang wajar.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, World Superbike menyebabkan ruginya Sirkuit Mandalika. Bahkan holding BUMN Pariwisata In Journey akan menghapus WSBK dari sirkuit Mandalika karena rugi Rp 100 miliar.
Menurut Erick, negosiasi untuk penyelenggaraan acara merupakan hal yang wajar. "Beberapa acara ada yang memberatkan, kami akan negosiasi ulang," kata Erick kepada wartawan di Gedung DPR, Kamis (15/6).
Meski demikian, agenda MotoGP di Sirkuit Mandalika tetap akan berlanjut. Erick mengatakan ajang balap sepeda motor ini sangat positif untuk branding Indonesia dan dapat mendukung pariwisata.