Binance, crypto exchange terbesar di dunia telah memecat lebih dari 1.000 staf dan diprediksi terus bertambah hingga lebih dari 2.500 orang. Keputusan tersebut telah dimulai bertahap sejak Mei 2023 lalu.
Biance telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) selama beberapa minggu terakhir. Tak ada angka pasti tentang jumlah karyawan yang diputus masa kerjanya. Namun sebuah sumber The Wall Street Journal menyebut jumlahnya bisa terus bertambah hingga sepertiga jumlah karyawan total.
Sebelum gelombang PHK, Binance memiliki sekitar 8.000 karyawan di seluruh dunia. Artinya jika informasi ini tepat, akan ada lebih dari 2.500 orang terkena PHK.
“Ini bukan masalah penyesuaian, melainkan evaluasi ulang apakah kami (Binance) memiliki bakat dan keahlian yang tepat dalam sejumlah peran penting,” ujar juru bicara Binance.
Mayoritas karyawan yang terkena dampak PHK berasal dari divisi pelayanan pelanggan. Bagian pelayanan pelanggan di India kabarnya terdampak pemangkasan hingga 36 orang.
“Kami tengah bersiap untuk siklus bull market besar berikutnya. Kami perlu fokus pada kepadatan bakat di seluruh organisasi. Tujuannya untuk memastikan kami tetap gesit dan dinamis,” lanjut juru bicara tersebut.
Bull market merupakan kondisi ketika harga suatu aset mengalami kenaikan atau sudah naik dalam jangka waktu tertentu.
Namun lain dengan pernyataan juru bicara, fakta di lapangan justru menunjukkan bahwa Binance tengah ketakutan menghadapi sejumlah gugatan. Apalagi melihat pemberhentian ini menyusul penggunduran diri para eksekutif Binance beberapa waktu lalu.
Pimpinan sekaligus pendiri Binance, Changpeng Zhao mengundurkan diri sebagai respon atas penyelidikan Departemen Kehakiman.
Para eksekutif yang mengajukan pengunduran diri termasuk penasihat umum, Han Ng; Chief Strategy Officer (CSO), Patrick Hillmann; dan Senior Vice President (SVP) untuk kepatuhan, Steven Christie.
Departemen Kehakiman Amerika menyelidiki Binance karena perusahaan ini sebelumnya membiarkan orang Rusia menggunakan bursa cryptocurrency dengan melanggar sanksi AS. Binance juga diduga melakukan tindakan cuci uang dan penggelapan pajak.
Aksi undur diri para eksekutif dianggap sebagai bentuk ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan (FUD).
Di tengah ketakutan tersebut Binance juga memutuskan menghapus jejak fisik di Amerika yang selama ini direpresentasikan dengan kehadiran Binance AS. Mereka kabarnya juga merumahkan sekitar 15 orang di sana.
Sebelumnya, pangsa pasar Binance dan afiliasinya di Amerika Serikat menyusut dari 60% pada awal tahun menjadi 52% karena melawan tindakan keras regulator. Binance terkena gugatan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS karena diduga melanggar aturan regulator.
Artinya pangsa pasar Binance turun 8% sejak awal 2023.
"Pangsa pasar Binance telah berpindah ke berbagai bursa kripto seperti Bybit dan OKX yang terbaik," kata Dessislava Aubert, analis di Kaiko, Sabtu (8/7).