Ekosistem Bank Jago dan Bibit Tembus 1 Juta Pengguna, Naik 60%

Humas Bank Jago
Seorang nasabah membuka aplikasi Bank Jago di depan logo bank digital tersebut.
18/7/2023, 22.00 WIB

Emiten bank digital, PT Bank Jago Tbk (ARTO) melaporkan jumlah pengguna aplikasi Bibit yang terhubung dengan Bank Jago mencapai lebih dari 1 juta hingga Juni 2023. Angka ini tumbuh lebih dari 60% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Head of Sustainability & Digital Lending Bank Jago Andy Djiwandono menyebut memanfaatkan kekuatan utama Bank Jago, yaitu kolaborasi dengan ekosistem, nasabah dengan mudah mengakses layanan investasi Bibit. 

Menurutnya, pertumbuhan ini berarti semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk berinvestasi dan mengelola keuangannya melalui kolaborasi Bank Jago dan Bibit. 

Andy menuturkan, nasabah dari generasi Z dan milenial memiliki minat yang tinggi dalam berinvestasi di aplikasi Jago dan Bibit.  "Dari total lebih dari 1 juta nasabah, jumlah generasi Z mencapai 53% dan milenial mencapai 41%," katanya dalam acara Jago x Bibit 2nd Anniversary Talk Show, Selasa (18/7) di Jakarta. 

Dia mengungkapkan pengguna aplikasi Jago dan Bibit memiliki tujuan utama dalam berinvestasi yaitu menyiapkan dana pensiun (pension fund), dana darurat (emergency fund), dan dana untuk pernikahan. 

"Dalam menyimpan dana darurat, sebanyak 50% nasabah di antaranya memilih produk reksa dana yang memiliki opsi pencairan instan karena dapat membantu pengaturan arus kas lebih fleksibel," katanya. 

Menurutnya, generasi muda sekarang sudah berpikir ke depan dalam mempersiapkan masa depan dan hari tuanya. Kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi dan tabungan hari tua ini selaras dengan tingkat literasi dan pengelolaan keuangan yang semakin baik.

Di Bank Jago, nasabah yang terhubung dengan aplikasi Bibit rata-rata memiliki delapan kantong di aplikasi Jago. Kantong-kantong tersebut digunakan untuk mengatur dan membagi-bagi keuangan mereka sesuai kebutuhan dan keinginannya.

Bank Jago juga mendukung fitur Bibit Plus yang memungkinkan rekening dana nasabah (RDN) Bank Jago dapat digunakan tidak hanya untuk investasi reksa dana, tapi juga untuk berinvestasi obligasi negara fixed rate (FR) dan saham di aplikasi Bibit.

“Bibit didirikan dengan visi bahwa setiap orang berhak atas masa depan keuangan yang lebih baik melalui investasi yang benar di pasar modal,” kata Corporate Communication Lead Bibit, William.

Bank Jago Perluas Kerja Sama

Bank Jago akan memperluas kerja samanya dengan berkolaborasi bersama partner-partner baru untuk makin memperluas ekosistemnya, 

Head of Sustainability & Digital Lending Bank Jago Andy Djiwandono, menyebut saat ini perusahaan sudah membidik beberapa nama calon partner. Namun Andy belum dapat mengungkapkan secara detail calon mitra baru tersebut. 

Funnel-nya sudah ada untuk partner-partner baru. Siapa dan di sektor apa saja, tunggu nanti,” kata Andy. 

Direktur Bank Sonny Christian Joseph menambahkan, selama ini Bank Jago menyalurkan pembiayaan melalui dua pilar, yakni kemitraan dengan institusi keuangan seperti fintech lending dan kemitraan dengan platform digital dalam suatu ekosistem.

"Tahun ini, kami akan menambah satu pilar lagi, yakni direct lending atau pembiayaan langsung melalui aplikasi. Setelah kami meluncurkan aplikasi pada 2021, dan memahami kebiasaan nasabah, kami merasa ini momen yang tepat untuk masuk ke segmen pembiayaan ini,” kata Sonny.

PT BFI Finance Indonesia Tbk dan Bank Jago juga telah menandatangani fasilitas pembiayaan bersama atau joint financing senilai Rp 2 triliun. 

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, fasilitas pembiayaan bersama ini merupakan kerja sama antara BFI Finance dengan Bank Jago dalam menyediakan pembiayaan kepada konsumen. Seperti pembiayaan multiguna maupun investasi, dan modal kerja. 

Sebagai informasi, hingga September 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 38 institusi yang berasal dari startup digital, multifinance, hingga institusi keuangan digital lainnya. Adapun sebanyak 32 institusi bekerja sama dengan Bank Jago dalam penyaluran partnership lending. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail