Proses penggabungan usaha atau merger kedua bank PT Bank MNC International Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) masih berlangsung alot. Padahal, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kedua bank tersebut seharusnya rampung melakukan merger pada Agustus tahun ini.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan kemungkinan keterlambatan proses merger tidak berarti adanya berkurangnya komitmen untuk proses merger kedua bank. Dian menyebut, keterlambatan merupakan hal yang wajar untuk menyatukan kedua bank besar.
"Saya sudah berbicara dengan kedua belah pihak yaitu Bank MNC dan Bank Nobu, komitmen mereka kuat bahwa mereka akan mewujudkan merger secara optimal," katanya dalam konferensi pers usai RDK Bulanan OJK, Kamis (3/8).
Dian menegaskan proses merger tidak bisa mundur alias batal, sebab itu isu-isu internal antara kedua belah pihak mungkin akan membuat proses merger terlambat. Namun, komitmen keduanya untuk merger akan tetap terjaga.
"Menurut saya penyelesaian isu-isu internal saat ini akan memantapkan merger keduanya secara lebih baik. Penetapan prioritas dalam konteks kegiatan usaha maunya seperti apa dan hal teknis yang harus dibicarakan," kata Dian.
Menurutnya, penyelesaian dan pembicaraan hal-hal teknis saat ini sangat penting sebelum keduanya resmi merger. Dian berharap, hal-hal teknis dapat selesai dan tidak meenimbulkan perpecahan pasca merger.
Berdasarkan informasi yang beredar, salah satu yang menjadi penyebab alotnya proses merger adalah penentuan siapa yang nantinya akan menjadi pemegang saham pengendali, apakah Bank MNC yang dimiliki konglomerat Hary Tanoesoedibjo, atau Lippo Group sebagai pemilik Bank Nobu usai keduanya bersatu.
OJK juga memastikan terus memonitor perkembangan aksi merger dari dua bank tersebut. Dian menyampaikan proses merger Bank MNC dan Bank Nobu telah berjalan sesuai dengan jalur, seperti membentuk tim merger, menunjuk konsultan keungan, dan konsultan hukum.
"Perkembangan terakhir yang saya terima dari teman-teman pengawas, target (selesai) bulan Agustus akan tercapai," kata Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK dikutip Selasa (4/4).
Dian menyampaikan aksi merger tersebut diharapkan menjadi prototype, di mana aksi merger yang dilakukan secara sukarela. "Apalagi ini sebenarnya dua konglomerat besar melakukan sinergi melalui (penyatuan) bank," katanya.
Sebelumnya Bank MNC International dan Bank Nationalnobu sudah mengajukan rencana merger dan saat ini sedang dalam proses bergabung. Kedua bank tersebut sedang melakukan berbagai proses administratif dan legal sebelum resmi bergabung dalam satu entitas.