BEI: Pencatatan IPO Saham di 2023 Bakal Lampaui Target

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
7/8/2023, 13.27 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis jumlah pencatatan saham baru pada tahun ini akan melampaui target. Saat ini, terdapat 55 pencatatan efek baru sejak awal tahun, atau hanya selisih dua perusahaan lagi untuk memenuhi target pencatatan saham 57 emiten baru di 2023. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebut, saat ini di pipeline bursa masih terdapat 35 calon emiten yang mengantre untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO. 

"Terus kemudian mudah-mudahan dari total perusahaan tercatat tahun ini memecahkan rekor lagi karena jumlahnya hari ini sudah 55," kata Nyoman saat ditemui media, Senin (7/8). 

Nyoman menambahkan, dari calon emiten baru yang ada di pipeline bursa, ada yang berasal dari  Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Nyoman juga menyampaikan, saat ini UMKM yang listing ditempatkan pada papan akselerasi.  "Ada 7 lagi di pekan ini yang akan listing," tuturnya.

Sebelumnya, BEI juga merevisi target jumlah pencatatan efek baru yang melantai sepanjang tahun 2023 menjadi 200 pencatatan efek. Tak tanggung-tanggung jumlah tersebut bahkan naik sebanyak 130 pencatatan efek dari target semula untuk semua instrumen. .

Instrumen yang dimaksud meliputi pencatatan saham baru, penerbitan obligasi, waran, kontrak investasi kolektif baru yang mencatatkan exchange traded fund (ETF), dana investasi real estate (DIRE), dan efek beragun aset (EBA).

“Bursa memberikan perhatian dan upaya-upaya kepada semua instrumen,” ujar Nyoman kepada wartawan, Kamis (27/7).

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail