LPS: Simpanan Nasabah di Bawah Rp 100 Juta Melonjak per Juni 2023

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan sambutan dalam malam anugerah LPS Banking Awards 2022 di Jakarta, Selasa (29/11/2022).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
14/8/2023, 21.03 WIB

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatatkan pertumbuhan simpanan nasabah di bawah Rp 100 juta yang dihimpun oleh perbankan per Juni 2023 meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Tercatat per Juni 2023, nominal simpanan nasabah untuk di bawah Rp 100 juta mencapai Rp 1,012 triliun atau meningkat 0,5% dibanding posisi Mei 2023.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pertumbuhan tersebut menunjukkan adanya fenomena orang kaya yang mulai belanja. 

Dana yang dibelanjakan tersebut pada akhirnya masuk ke tabungan kelompok dengan dana di bawah Rp 100 juta.

"Jadi belanja, mulai ada efek berlapis ke kalangan yang bawah. Ini kalau ini seperti itu yang terjadi maka ada yang positif," kata Purbaya kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/8).

Purbaya mengatakan pertumbuhan simpanan nasabah suatu proses pengembalian dana pihak ketiga (DPK) ke level yang normal. Bahkan, tren penurunan yang sedang terjadi tidak akan berlangsung lama. 

Sebagai informasi, per Juni 2023 tercatat dana simpanan di perbankan sebesar Rp 8.087 triliun atau tumbuh 5,3% secara tahunan. Pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya yakni 6,1%.

“Dulu kan sebelum krisis  di enam persenan kalau masalah pertemuan DPK-nya. Sekarang mungkin bergerak ke arah sana. Mungkin biasanya ada overshoot, nanti stabil lagi. Tapi ini tidak menggambarkan keadaan memburuk,” ujar Purbaya.

Ia menambahkan, jikaada gangguan di ekonomi Tanah Air yang di anggap betul-betul memicu perlambatan,  LPS dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan akan evaluasi kebijakan yang ada.

"Tapi sampai sekarang sih masih belum ada indikasi adanya perlambatan ekonomi yang seperti itu," katanya.

Reporter: Zahwa Madjid