Gaet Modal Asing, Bank Indonesia akan Terbitkan SRBI 15 September

ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/Spt.
Warga menunjukkan uang yang baru ditukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo di Pasar Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Selasa (22/8/2023).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
28/8/2023, 13.15 WIB

Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan instrumen baru, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pada 15 September 2023 mendatang. Langkah itu untuk menggaet modal asing. 

Instrumen baru ini dinilai dapat mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan pendalaman pasar uang. Nantinya SRBI akan dilelangkan dua kali seminggu setiap hari Rabu dan Jumat.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto menjelaskan, SRBI bukanlah saingan dari Surat Berharga Negara (SBN). Tapi sebagai instrumen penyerapan likuiditas dalam moneter yang pro terhadap pasar guna mendukung upaya pendalam pasar keuangan.

“SRBI dan SBN ini sifatnya saling mendukung. Bahkan bisa mengisi kekosongan bila membutuhkan instrumen yang sifatnya pasar uang,” kata Edi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (28/8).

SBRI akan diterbitkan dalam tenor jangka pendek yang terdiri dari enam bulan, sembilan bulan, dan 12 bulan. Instrumen ini dapat ditransaksikan dan dimiliki oleh non bank baik penduduk dan bukan penduduk di pasar sekunder, diterbitkan tanpa warkat, serta diterbitkan dan diperdagangkan dengan sistem diskonto. 

Pada pasar perdana, SRBI hanya dapat dibeli oleh bank umum yang menjadi peserta operasi pasar terbuka konvensional, baik secara langsung atau melalui lembaga perantara. Namun SRBI dapat dipindahtangankan dan dimiliki oleh non bank di pasar sekunder. 

Edi mengatakan, penerbitan SRBI ini merupakan salah satu upaya bank sentral untuk memperkuat pendalaman pasar keuangan di Indonesia dan semakin menarik aliran modal asing di pasar keuangan domestik.

“Instrumen ini juga memberikan ruang pada mereka supaya menjadi alternatif instrumen investasi dan bisa memberikan ruang untuk mendukung stabilitas nilai rupiah, kalau asing masuk likuiditas valasnya jadi lebih baik,” katanya.

Secara rinci berikut karakteristik instrumen SRBI:

  • Denominasi rupiah 
  • Tanpa warkat (scripless
  • Tenor 1 minggu hingga 12 bulan
  • Metode lelang fixed rate tender (FRT) atau variable rate tender (VRT)
  • Underlying asset Surat Berharga Negara (SBN)
  • Sistem diskonto
  • Dapat dipindahtangankan
Reporter: Zahwa Madjid