Emiten bank BUMN, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) optimistis pertumbuhan kredit korporasi dapat menyentuh hingga 10% di tahun ini. Sebelumnya, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit korporasi 8,9% secara tahunan (year on year/yoy).
Direktur Corporate Banking BMRI Susana Indah Kris Indriati mengatakan salah satu strategi untuk mencapai target pertumbuhan kredit dua digit yaitu dengan berfokus pada sektor-sektor yang expertise.
Susana menyebut, sektor-sektor bisnis yang berpotensi untuk penyaluran kredit dari Bank Mandiri yaitu seperti kesehatan, properti, perkebunan, logistik, dan pertambangan namun tetap menjaga kualitas aset.
"Bank Mandiri tetap berhati-hati untuk memilih bisnis dan tentu dijalankan dengan strategi yang sudah dirancang," kata Susana, kepada wartawan di Jakarta, dikutip Selasa (12/9).
Dia menyampaikan, Bank Mandiri saat ini masih menjaga porsi bisnis wholesale bank. Hal ini dilakukan BMRI sebagai bagian dalam pertumbuhan kreditnya di sisa akhir tahun. "Komposisinya kami jaga di 60% untuk wholesale, sementara 40% untuk retail,” ucapnya.
Sebagai informasi, Bank Mandiri menyalurkan kredit secara konsolidasi mencapai Rp 1.272,07 triliun atau tumbuh 11,8% secara tahunan sampai dengan periode Juni 2023. Pendorong pertumbuhan kredit tersebut terutama berasal dari penyaluran kredit komersial yang meningkat 18,9% yoy menjadi Rp 215,7 triliun, kredit SME (small medium enterprise) meningkat 11,7% yoy menjadi Rp 72,3 triliun dan kredit segmen konsumer meningkat sebesar 11,3% yoy menjadi Rp 106 triliun.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, kinerja perseroan tetap solid di tengah ketidakpastian global. Ini ditopang kondisi ekonomi Indonesia yang masih tetap bertumbuh.
“Dalam mendorong penyaluran kredit, kami tetap fokus pada sektor yang prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah," ujarnya, Senin (31/7).