Emiten bank BUMN, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), menargetkan pertumbuhan laba bersih lebih kencang di semester kedua tahun ini. Sebagai gambaran, pada paruh pertama 2023, perusahaan membukukan laba bersih Rp 2,82 triliun, naik 32,41% dibanding periode sama pada tahun sebelumnya Rp 2,13 triliun.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan untuk mencapai target pertumbuhan bisnis di akhir tahun nanti, perusahaan akan memfokuskan beberapa hal. Pertama, BSI akan terus melakukan ekspansi pembiayaan dengan fokus pada segmen yang dapat tumbuh sehat dengan pertumbuhan berkisar 15% sampai 16%.
Kedua, perbaikan kualitas pembiayaan. BSI menargetkan rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) bisa turun dibandingkan saat ini. "Dan ini sudah kami buktikan beberapa kuarter, NPF kita selalu membaik dibandingkan dengan kuarter sebelumnya," kata Hery, dalam konferensi pers paparan kinerja Bank Syariah Indonesia, Selasa (19/9).
Ketiga, perseroan saat ini juga fokus dalam meningkatkan transaksi banking retail maupun wholesale untuk mendapatkan dana murah. "Kalau nasabah itu transaksi melalui channel BSI, baik itu melalui cabang, mobile banking, dan seterusnya. Sudah tentu dana dan saldo nasabah akan besar di BSI," katanya.
Hery juga mengatakan, dari sisi channel seperti QRIS dan smart agent ataupun agent banking, akan menjadi mesin untuk pengumpulan dana murah. Perusahaan juga mengaktifkan kembali weekend banking atau layanan bank akhir pekan di wilayah-wilayah yang menjadi pusat dagang atau bisnis.
"Kami usahakan Sabtu-Minggu ada cabang BSI yang buka untuk kemudahan bagi para nasabah," sebutnya.
Saat ini, Layanan berbasis digital melalui BSI Mobile mencapai 5,39 juta pengguna yang teregistrasi dengan total transaksi mencapai 170,70 juta transaksi per Juni 2023. Jumlah merchant QRIS saat ini mencapai 188 ribu di seluruh Indonesia. Efisiensi bisnis juga berdampak positif pada return of asset (ROA) perseroan yang tercatat menjadi 2,36% dan return of equity (ROE) menjadi 17,27%.
“Dengan komposisi rasio keuangan yang seimbang posisi dana yang kuat, serta kualitas pembiayaan yang baik, BSI optimis hingga akhir tahun pertumbuhan bisnis akan tumbuh dobel digit. Kami juga meyakini hingga akhir tahun bisa mencapai 20 juta nasabah,” ujar Hery.